Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pembunuhan Sadistis

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dari empat kasus pembunuhan sadis dalam rentang waktu sangat dekat dipicu perampokan dan dendam. Dua faktor ini sering terjadi tiba-tiba atau sudah direncanakan pelaku, bergantung pada psikologi dan kejiwaan pelaku.

Faktor dominan yang kerap mengiringi pembunuhan sadis adalah upaya perampokan atau ingin menguasai harta benda korban dan menghilangkan jejak. Pelaku kerap panik dan membuang jenazah ke laut, sungai, hutan, atau dalam kardus dan drum.

Terkait dendam, kita harus mengambil pelajaran sangat berharga agar mampu mengendalikan emosi dan perilaku dalam menghadapi setiap masalah. Lontaran kata dan kalimat yang bernada menghina, apalagi terus-menerus diucapkan kepada pihak tertentu, bisa menimbulkan dendam dan memicu seseorang melakukan tindakan sadistis.

Menurut pakar kriminologi Universitas Indonesia, Yogo Tri Hendiarto, masalah sepele seperti ucapan dan kata-kata penghinaan, memang sering berujung pembunuhan. Dia menyarankan masyarakat pandai menjaga tutur kata. Sederhana, tapi sering dilupakan banyak orang.

Psychology Today bisa menjadi peringatan bahwa dendam adalah salah satu insting dasar yang dimiliki manusia. Perilaku yang dilatari dendam, sebetulnya pesan dari pelaku terhadap korban. Namun, kontrol perilaku yang dilatari dendam cenderung sulit dan makan korban. Jadi, balas dendam dianggap sebagai bentuk penegakan keadilan, kerja sama sosial, dan perlindungan terhadap lingkungan terdekat. Namun, balas dendam kerap kali membahayakan pelaku dan korban, tanpa memenuhi tujuan tersebut.

Komentar

Komentar
()

Top