Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Pengelolaan Anggaran I APBN dan Kredit Bank Habis untuk Utang dan Impor

Pemborosan APBN dan Uang Intermediasi Bank Gagalkan Kebangkitan Ekonomi RI

Foto : ANTARA/GALIH PRADIPTA

STAGNAN I Foto suasana apartemen di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. BI menyebutkan permintaan properti komersial relatif stagnan karena harganya melambung tinggi seperti di negara-negara maju.

A   A   A   Pengaturan Font

Pakar Kebijakan Publik dari Universitas Brawijaya, Andy Fefta Wijaya yang diminta pendapatnya, Rabu (16/6) mengatakan, beban utang yang terlalu besar khususnya dari obligasi rekap dan kebijakan impor telah melemahkan APBN sebagai instrumen fiskal untuk menstimulasi perekonomian.

"Utang saat ini agak sulit dilihat sebagai investasi, namun sebagai beban keuangan negara karena pemanfaatannya yang belum prudent, tepat hasil, dan tepat guna. APBN sebagai instrumen fiskal pemerintah untuk menstimulasi perekonomian gagal menjalankan fungsinya secara optimal karena tidak digunakan cukup selektif dalam mengalokasikan dan mendistribusikan anggarannya sehingga minim kontribusinya sebagai multiplier effect," kata Andy.

Alokasi dana melalui transfer dana ke daerah termasuk dana desa banyak yang menguap tanpa bekas karena kurang perencanaan dan tidak dipetakan dengan baik. Pemerintah daerah (Pemda) tidak mencari tahu potensi dan daya saing yang dimiliki, sehingga alokasi dana desa tidak digunakan secara efektif membangun desa. Padahal, kalau dialokasikan secara efektif, bukan untuk konsumsi, maka yang dibangun bisa memproduksi barang untuk kebutuhan nasional, sehingga uangnya tidak hilang. Dengan demikian mereka memperoleh pendapatan bukan pembiayaan.

Buat Pemetaan
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top