Pembiakan Nyamuk Berwolbachia di Kembangan Segera Geser ke Kelurahan Lain
Petugas menunjukkan ember berisi jentik nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia di Kembangan, Jakarta, Jumat (4/10/2024).
Foto: ANTAR/Rivan Awal LinggaJAKARTA - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat menyebut pengembangbiakan nyamuk ber-wolbachia untuk memberantas Demam Berdarah Dengue (DBD) segera bergeser dari Kembangan Utara ke kelurahan lain di Kecamatan Kembangan.
"Di Kembangan Utara sudah selesai. Satu atau dua minggu lagi segera bergeser ke kelurahan lain," tutur Kepala Sudinkes Jakarta Barat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut, Erizon menambahkan angka kasus DBD di Jakarta Barat menurun dalam beberapa waktu terakhir.
Meskipun demikian, Erizon belum membeberkan jumlah kasus DBD mulai September sampai dengan Oktober 2024.
- Baca Juga: 7 Kecamatan Bekasi Dilanda Banjir
- Baca Juga: Satpol PP DKI Turunkan 3.838 Personel Amankan Pilkada
"Kasus DBD kan menurun beberapa waktu terakhir," kata Erizon.
Menyoal penerapan wolbachia di Kembangan Utara, Erizon mengungkapkan bahwa evaluasi atau hasil penerapan metode itu membutuhkan waktu bertahun-tahun.
"Bisa sampai 10 tahun itu," kata dia.
Diketahui, Dari jumlah kasus yang sebelumnya berada pada angka 797 pada April 2024 dan 777 kasus pada Mei 2024, lalu 337 kasus pada bulan Juni 2024, kasus DBD pada Juli 2023 menurun menjadi 216 kasus. Kemudian pada Agustus 2024, kasus DBD kembali menurun menjadi 73 kasus.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan program penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) memanfaatkan nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia di Taman Agro Eduwisata GSG RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (4/10).
Pemkot Jakbar juga melakukan pendataan Orang Tua Asuh (OTA) yang bersedia untuk dititipkan ember berisi telur nyamuk ber-wolbachia.
Hingga saat ini, jumlah OTA di wilayah Kembangan Utara mencapai sebanyak 1.185 orang. Mereka adalah anggota masyarakat yang telah memahami tugasnya untuk menjaga ember-ember berisi telur nyamuk ber-wolbachia.
Lebih lanjut, Kecamatan Kembangan dipilih sebagai lokasi pertama pelepasan nyamuk ber-wolbachia karena memiliki angka DBD tertinggi pada 2023 dengan tingkat insiden (incidence rate) 54,1 per 100.000 penduduk.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- KPU RI Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 Sekitar 82 Persen
- Program Bumi Berdaya Pacu Daya Saing SDM
- Sampah Hasil Pendakian di Gunung Rinjani Capai 31 Ton
- COP29 Diperpanjang, Negara Miskin Tolak Tawaran 250 Miliar Dollar AS
- Belanda Pertama Kali Melaju ke Final Piala Davis Usai Kalahkan Jerman