Pemberian PMN Harus Selektif
Dia mengatakan, dari sisi situasi makro, kelihatannya pada 2022 akan menunjukkan suatu optimisme yang lebih baik. "Kita berharap BUMN yang disuntik PMN itu bisa menunjukkan kinerja yang lebih baik sehingga nanti kemudian ada sumber penerimaan negara dari dividen," ujar Gus Irawan.
Dengan adanya tambahan PMN, Gus Irawan meminta BUMN tidak lagi membebani keuangan negara. Sehingga harus sejalan antara pemulihan ekonomi global dengan domestik pada 2022 yang bisa lebih baik.
"Karena PMN ini besar sekali di empat sampai lima tahun terakhir. Sementara kontribusi BUMN dalam bentuk dividen bagi pemilik saham, yaitu pemerintah, itu bisa dinilai masih sangat kecil," ujarnya.
Seperti diketahui, berdasarkan penjelasan yang disampaikan Menkeu Sri Mulyani, total PMN tahun depan mencapai 35,4 trilliun rupiah. Angka itu berkurang dari usullan awal Kementerian BUMN yang mencapai 58,8 trilluiun rupiah.
Struktur Permodalan
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya