Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilisasi Pangan - Pemerintah Perlu Waspadai Tingginya Inflasi Pangan pada 2022

Pembentukan Bapanas Lambat

Foto : ANTARA/ IRWANSYAH PUTRA

MINYAK GORENG MAHAL - Pelaku UMKM menggoreng pisang di tempat produksi keripik pisang Mandiri, Desa Lamcok, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (12/2). Para pelaku UMKM yang mengandalkan minyak goreng sebagai bahan baku utama untuk proses produksi di daerah itu mengaku terpaksa mengurangi jumlah produksi akibat kelangkaan minyak goreng sejak akhir Januari 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

Perpres Bapanas sudah telat diterbitkan dan jangan sampai realisasi pembentukan kelembagaannya lambat agar ada jaminan kepastian hukum.

JAKARTA - Peraturan Presiden (Perpres) terkait Badan Pangan Nasional (Bapanas) sudah terbit pada Juli tahun lalu, tetapi hingga kini, kelembagaannya tak kunjung terbentuk. Padahal, dalam beberapa bulan sejak beleid itu terbit, sejumlah komoditas pangan seperti minyak goreng, telur, cabai dan hingga kedelai, melonjak.

Lonjakan harga komoditas tersebut semestinya tak terjadi dengan adanya Bapanas yang berfungsi menstabilkan harga pangan. Bahkan, sebentar lagi memasuki Ramadan dan Idul Fitri, harga berbagai komoditas pangan diperkirakan naik sehingga dapat memicu inflasi.

Penasihat Senior Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), Gunawan, menyayangkan belum terbentuknya kelembagaan Bapanas sampai saat ini. Padahal, Perpres soal Bapanas sudah ada.

"Ini disayangkan. Seharusnya perlu segera ada realisasi pembentukan Bapanas. Perpres Bapanas sudah telat diterbitkan, jangan sampai lambat juga realisasi terbentuknya Bapanas, supaya ada jaminan kepastian hukum kelembagaan pangan," tegas Gunawan, di Jakarta, Selasa (15/2).

Dia menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, harga sejumlah bahan pangan naik. Padahal, apabila sudah ada kelembagaannya itu tidak mungkin terjadi. "Sebab, Bapanas bisa difungsikan sebagai stabalisator pasokan dan harga," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top