Pembengkakan Utang Persulit Ekonomi RI
"Tingkat utang yang sangat tinggi dan suku bunga yang tinggi telah menempatkan banyak negara di jalur menuju krisis," ungkap Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Grup Bank Dunia, Indermit Gill, lewat situs resmi Bank Dunia.
Laporan itu mengungkapkan pembayaran utang termasuk pokok dan bunga, meningkat sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya di semua negara berkembang.
Sebanyak 75 negara yang memenuhi syarat untuk meminjam dari Asosiasi Pembangunan Internasional atau International Development Association (IDA) Bank Dunia, yang mendukung negara-negara termiskin membayar biaya pembayaran utang sebesar 88,9 miliar dollar AS pada 2022.
Selama dekade terakhir, pembayaran bunga oleh negara-negara ini meningkat empat kali lipat, menjadi angka tertinggi sepanjang masa sebesar 23,6 miliar dollar AS pada 2022.
"Secara keseluruhan biaya pembayaran utang untuk 24 negara termiskin diperkirakan akan membengkak pada 2023 dan 2024, sebesar 39 persen," bunyi laporan tersebut.
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya