
Pembeli Daging Sapi Mulai Menurun
Kondisi harga di pasar tradisional Pasar Minggu, Jakarta Selatan, cenderung masih stabil, kecuali komoditas tertentu.
Foto: koran jakarta/paundraJAKARTA – Jumlah pembeli daging sapi mulai menurun karena harganya meningkat signifikan. Meski begitu, menjelang Ramadan, harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Jakarta terpantau stabil. Berdasarkan pantauan di Pasar Minggu dan Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada hari Senin (24/2), harga komoditas seperti bawang merah, beras, gula, dan minyak goreng masih bertahan di angka yang sama seperti pekan sebelumnya.
Yatno (47), salah seorang pedagang sembako di Pasar Minggu, mengatakan bahwa meskipun jumlah pembeli meningkat dalam beberapa hari terakhir, harga bahan pokok belum naik signifikan. “Harga bahan pokok masih stabil, walau beberapa hari terakhir ramai pembeli. Contohnya, harga bawang merah tetap 37.500 per kilogram, sama seperti pekan lalu,” ujar Yatno.
Dia berharap harga tetap stabil agar kondisi ekonomi masyarakat tidak terganggu. Jika terjadi kenaikan harga komoditas tertentu, dia berharap pemerintah segera mengambil tindakan. Di sisi lain, beberapa komoditas memang naik, terutama daging sapi, cabai merah keriting, dan telur ayam ras.
Harga daging sapi kini mencapai 140.000 per kilogram, naik dari 131.000 per kilogram. Cabai merah keriting juga naik dari 50.000 menjadi 58.000 per kilogram. Suriati (41), pedagang daging sapi di Pasar Pondok Labu, menambahkan, kenaikan harga sudah terjadi secara bertahap sejak pekan lalu akibat stok semakin menipis. Ia juga mengaku mengalami penurunan jumlah pembeli.
“Dalam beberapa hari terakhir, harga daging sapi mulai naik. Efeknya, jumlah pembeli berkurang. Biasanya saya bisa menjual hingga 25 kilogram daging per hari, sekarang hanya sekitar 18 kilogram,” ungkapnya. Suriati berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga, mengingat kenaikan harga daging sering selalu menjelang bulan Ramadan.
Kenaikan harga daging sapi juga berdampak pada pelaku usaha, seperti Narendra, seorang pemilik usaha katering. Ia mengaku harus mengurangi jumlah pembelian daging akibat lonjakan harga. “Biasanya saya membeli hingga 15 kilogram daging sapi, sekarang hanya bisa 10 kilogram. Akibatnya, saya harus mengurangi porsi katering,” jelas Narendra.
Pedagang dan konsumen berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengendalikan harga bahan pokok, terutama menjelang bulan Ramadan, guna mencegah lonjakan harga.
Elpiji
Sementara itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) serta Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) bersama PT Pertamina Patra Niaga dan Hiswana Migas terus memonitor penyaluran gas LPG 3 kilogram.
Pantauan yang dilakukan periode 19 sampai 21 Februari, bertujuan memastikan pasokan maupun harga gas LPG 3 kg di tingkat agen dan pangkalan tetap mencukupi kebutuhan masyarakat dan berada dalam Harga Eceran Tertinggi (HET).
Berdasarkan hasil monitoring, stok ketersediaan gas LPG 3 kg di beberapa agen dan pangkalan masih aman dan berada dalam HET. “PT Pertamina Patra Niaga akan mengalokasi LPG 3 kg tambahan jika dibutuhkan,” ujar Elisabeth Ratu Rante Allo, Kepala Dinas PPKUKM Jakarta, Senin (24/2).
Dia mengatakan, Pemprov Jakarta mengimbau para agen dan pangkalan LPG 3 kg tetap menyalurkan gas LPG 3 kg dan menjaga HET. Elisabeth menambahkan, akan terus menjaga pasokan dan mengendalikan harga gas LPG 3 kg di Jakarta.
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 3 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Beri Pilihan yang Luas, Living World Grand Wisata Hadir 250 Tenant