Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pembatasan Transaksi Tunai

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Begitu pula ketika berbelanja barang-barang. Dengan memanfaatkan telepon pintar yang terhubung internet, orang dengan mudah bertransaksi aneka jenis barang secara online. Masyarakat tidak harus meninggalkan rumah sama sekali. Barang yang dipesan langsung diantar ke tujuan. Lagi-lagi, sungguh praktis dan tidak merepotkan. Kalau ditelisik lebih jauh, banyak keuntungan yang sesungguhnya bisa dipetik ketika aktivitas ekonomi yang dijalankan dilakukan secara nontunai.

Di antaranya, meningkatkan keamanan. Transaksi nontunai boleh dibilang jauh lebih aman dibanding tunai. Membawa uang tunai, apalagi dalam jumlah sangat besar, selalu berisiko karena bisa mengundang aksi kejahatan. Sudah banyak kejadian pembawa uang tunai besar menjadi korban kejahatan di jalanan. Bahkan, bukan hanya uang yang akhirnya melayang, nyawa juga.

Juga memudahkan pelacakan. Dibandingkan dengan transaksi menggunakan uang tunai, setiap transaksi nontunai menghasilkan pencatatan keuangan yang lebih cermat, tepat, dan terdokumentasi dengan baik. Ini memudahkan dan mempercepat pelacakan setiap transaksi, apabila diperlukan. Selain itu, membantu aktivitas penganggaran. Sebab setiap transaksi terdokumentasi dengan baik, sehingga mudah dan cepat terlacak. Ini akan memudahkan penyusunan anggaran keuangan.

Likuiditas

Di lain pihak, dalam konteks perekonomian negara, aktivitas nontunai memberi keuntungan tidak kecil. Misalnya, soal penghematan devisa. Untuk mencetak uang tunai diperlukan biaya yang tidak sedikit. Merujuk data Bank Indonesia, untuk pembelian kertas saja dibutuhkan sedikitnya antara 2,5 triliun hingga 3 triliun rupiah. Belum lagi biaya untuk pencetakan dan pendistribusian.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top