Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Pembatasan AS untuk Hambat Pengembangan Teknologi Kuantum Tiongkok

Foto : JIM WATSON/AFP

Presiden AS, Joe Biden

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Para pengamat memperkirakan pembatasan terbaru Amerika Serikat (AS) pada investasi luar negeri untuk menghambat pengembangan teknologi kuantum Tiongkok, bidang persaingan dengan potensi militer, akan memiliki dampak "terbatas" karena Beijing mendorong untuk melokalkan teknologi ini.

Dikutip dari The South China Morning Post, Gedung Putih mengumumkan, pada Rabu (9/8), bahwa Presiden AS, Joe Biden, telah menandatangani perintah eksekutif yang membatasi investasi baru AS yang akan mendukung kemajuan teknologi sensitif Tiongkok, termasuk semikonduktor dan mikroelektronika, teknologi informasi kuantum, dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Dikatakan area itu jadi sasaran karena terkait militer, intelijen, pengawasan atau kemampuan yang mendukung dunia maya, yang merupakan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional.

Teknologi kuantum mengeksploitasi fenomena fisik pada skala atom dan subatomik dan meskipun merupakan area yang kurang dikomersialkan dibandingkan dengan semikonduktor atau kecerdasan buatan AI, ia memiliki potensi untuk berdampak besar pada sektor sipil dan militer setelah menggunakan teknologi tersebut.

"(Perintah eksekutif adalah) pengakuan atas modernisasi militer Tiongkok. Harapannya, dengan memperlambat akuisisi mereka atas teknologi baru ini. Hal itu akan mempertahankan beberapa margin keuntungan bagi AS," kata James Lewis, wakil senior- presiden dan direktur program teknologi strategis di lembaga think tank Center for Strategic and International Studies yang berbasis di Washington.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top