Pembangunan Jembatan Teluk Kendari Hampir Rampung
Foto: IstimewaJAKARTA - Pembangunan jembatan Teluk Kendari hampir rampung. Progres konstruksi jembatan seluruhnya telah mencapai 97,33 persen. Jembatan Teluk Kendari ini akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk sehingga waktu tempuh bisa dipersingkat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR)Basuki Hadimuljono mengatakan itu di Jakarta, Selasa (25/8).
Menurut Basuki, konektivitas antar wilayah sangat diperlukan untuk mendukung mobilitas barang, jasa, dan manusia, sehingga lebih efisien.
"Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut," kata Basuki.
Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover, dan underpass, lanjut Basuki, adalah infrastruktur yang akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas. Disamping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian. Pembangunan jembatan Teluk Kendari itu sendiri dikerjakan.
Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari, Ditjen Bina Marga. Jembatan yang dibangun sepanjang 1,34 km yang menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Pembangunan jembatan bertujuan mendukung konektivitas bagi pengembangan wilayah selatan Kota Kendari yakni daerah Poasia dan Pulau Bungkutoko yang akan dikembangkan menjadi kawasan industri, Kendari New Port, dan kawasan permukiman baru," katanya.
Kepala BPJN XXI Kendari (Sultra), Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, pengerjaan konstruksi Jembatan Teluk Kendari terdiri dari pembangunan jalan pendekat atau oprit (602,5 m), approach span (357,7 m), side span (180 m), bentang utama atau main span (200 m). Jembatan dengan tipe cable stayed ini memiliki lebar 20 meter dengan empat lajur serta median dan trotoar.
"Jembatan Teluk Kendari akan mempermudah akses masyarakat yang berada di kawasan Kota Lama atau Poasia yang selama ini dipisahkan oleh Teluk. Selama ini masyarakat harus menyeberangi Teluk Kendari menggunakan kapal ferry atau memutari teluk sejauh 20 km dengan waktu tempuh 30-35 menit. Dengan adanya Jembatan Teluk Kendari maka jarak semakin dekat dan waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 5 menit," katanya.
Selain mendukung aksesibilitas pelabuhan baru, lanjut Yohanis, jembatan Teluk Kendari juga akan meningkatkan konektivitas jalan nasional dan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Kendari. Berdasarkan road map, panjang pembangunan jalan lingkar luar sekitar 40 km yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe. ags/N-3
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menko Zulkifli Tegaskan Impor Singkong dan Tapioka Akan Dibatasi
- 2 Pemerintah Konsisten Bangun Nusantara, Peluang Investasi di IKN Terus Dipromosikan
- 3 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 4 Literasi Jadi Kunci Pencegahan Pinjol Ilegal dan JudolĀ
- 5 Siaga Banjir, Curah Hujan di Jakarta saat Ini Hampir Sama dengan Tahun 2020
Berita Terkini
- Pertamina Siapkan Akses Titik Pangkalan Resmi Pembelian LPG 3 Kg Terdekat
- Band Rock Alternatif Iconic Tourist Lepas Dua Single Bertajuk "Give it to Me" dan "Oh Honey"
- Sukses di 2024, Tahun Ini PDC Dorong Kinerja ke Level yang Lebih Tinggi
- Dukung Perkembangan Transportasi Publik, Trainset Import Bongkar di Pelabuhan Tanjung Priok Berjalan Lancar
- Transformasi Digital dan Kinerja Keuangan BNI Dapat Apresiasi DPR