Pembangunan IKN Kembalikan Kejayaan Hutan Tropis Kalimantan
IKN Nusantara
Foto: istimewaKALIMANTAN TIMUR - Pembangunan Kota Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia (IKN) di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai akan mengembalikan kejayaan hutan tropis Kalimantan.
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono, menegaskan Otorita IKN berkomitmen mengembalikan kejayaan hutan tropis Kalimantan dalam pembangunan Kota Nusantara. "Kejayaan hutan tropis Kalimantan akan kami wujudkan kembali," ujarnya di Penajam, Senin (19/6).
Bambang mengakui upaya mengembalikan kejayaan hutan tropis Kalimantan tersebut tidak mudah. Namun, Otorita IKN berkomitmen dan meminta dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, serta kolaborasi dengan berbagai lembaga internasional.
Keterlibatan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan kebijakan untuk mewujudkan Kota Nusantara sebagai kota hutan berkelanjutan.
Otorita IKN juga akan menjalin kerja sama atau kolaborasi yang konkret lintas negara demi menghadirkan Kota Nusantara sebagai kota mampu diandalkan dari sisi kualitas lingkungan hidup.
Kolaborasi itu difokuskan pada enam program strategis, menurut Bambang, yaitu penghijauan atau reboisasi serta reforestasi, juga dengan pemulihan dan pemeliharaan (konservasi) keanekaragaman hayati.
Selain itu, terdapat pula program pengurangan risiko bencana (mitigasi) perubahan iklim dan adaptasi (mengatasi tekanan lingkungan untuk bertahan hidup), pengelolaan sumber daya air, pengelolaan perairan dan pesisir, dan pengelolaan kawasan lindung.
Dukungan dan berbagai pengetahuan dari dari tenaga ahli lembaga internasional diyakini dapat membangun kota hutan dengan mewujudkan 65 persen ruang hijau di wilayah Kota Nusantara. "Kami optimistis kota hutan pada 2045 akan terwujud. Dan, Kota Nusantara bukan hanya harapan perubahan bagi Indonesia saja, tetapi juga bagi dunia," ujarnya.
Kota Nusantara bakal lebih hijau lagi karena dua pertiga dari lahan seluas 256 ribu hektare akan akan dikembalikan menjadi zona (daerah) hijau atau hutan tropis, sehingga hutan ibu kota negara Indonesia baru bernama Nusantara tersebut memilik potensi bisa menyerap karbon, demikian Bambang Susantono.
Sebelumnya, pakar ilmu kesehatan yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Tjandra Yoga Aditama mengusulkan kajian ilmiah mendalam tentang dampak perubahan hutan terhadap habitat nyamuk penular malaria di IKN.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 5 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
Berita Terkini
- Warga Diminta Waspada, Gunung Ibu di Halmahera Barat Sudah Dua Kali Erupsi
- Meningkat, KCIC Sebut 100 Ribu Tiket Whoosh Terjual Untuk Momen Natal dan Tahun Baru
- Terus Meluas, Otoritas Victoria Keluarkan Perintah Evakuasi Akibat Kebakaran Semak
- Wamenhub Minta KCIC Siapkan Pengoperasian Stasiun Kereta Cepat Karawang
- Kesadaran Deteksi Dini Kanker Payudara Perlu Ditingkatkan