Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Reformasi GBHN I Hidupkan Kembali GBHN untuk Pembangunan yang Adil dan Merata

Pembangunan Harus Cerminkan Aspirasi Seluruh Rakyat

Foto : ISTIMEWA

Badiul Hadi Manajer Riset Seknas Fitra - Tanpa komitmen politik yang kuat dan pemerintah tak bisa lepas dari cengkeraman segelintir pihak maka kue ekonomi itu jangan harap merata atau dinikmati oleh masyarakat di daerah.

A   A   A   Pengaturan Font

» Sistem apa pun yang digunakan harus menjawab problem ketidakadilan dan ketimpangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

JAKARTA - Pemerintah diminta menghidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai panduan utama dalam pembangunan nasional agar lebih terarah dan berkelanjutan. Direktur Pusat Studi Islam dan Demokrasi (PSID) Jakarta, Nazar el Mahfudzi, mengatakan GBHN bukan soal nostalgia, tetapi kebutuhan mendesak agar arah pembangunan jelas dan terukur. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Panjang (RPJMP) yang ada saat imi dinilai belum cukup mengikat kebijakan pemerintah dari satu periode ke periode lainnya.

GBHN akan memastikan pembangunan yang adil dan merata di seluruh Indonesia. Hal itu juga menyoroti ketimpangan pembangunan yang masih dirasakan oleh banyak daerah. "Kita tidak bisa terus membiarkan kue pembangunan hanya dinikmati oleh segelintir orang.

GBHN harus menjadi alat yang memastikan pemerataan, baik dari infrastruktur hingga layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan," kata Nazar. Dia juga mengingatkan pemerintah agar dalam menyusun GBHN mengedepankan prinsip keterbukaan dan partisipasi publik.

"Masyarakat harus terlibat dalam perumusan GBHN. Ini penting agar GBHN benar-benar mencerminkan aspirasi seluruh rakyat, bukan hanya agenda politik segelintir elite," katanya. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, YB Suhartoko, mengatakan keberadaan konsep perencanaan pembangunan seperti GBHN menjadi sesuatu yang berharga bagi jaminan keberlangsungan dan keterkaitan perencanaan pembangunan jangka pendek, menengah, dan panjang.

"Dengan GBHN menjadi pedoman apa yang akan dicapai dalam jangka panjang, sehingga dalam jangka pendek dapat merencanakan tahapan dan strategi pencapaiannya," kata Suhartoko. Dalam jangka menengah pun akan menegvaluasi pencapaian, sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan jangka panjang yaitu mewaujudkan masyarakat adil dan makmur. Tidak sekadar mencapai pendapatan per kapita tinggi, tetapi pemerataan dan keadilan yang terjamin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top