Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pembangunan Drainase Vertikal untuk Atasi Banjir Perlu Evaluasi

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Pekerja membuat lubang untuk sumur ­resapan air di Kawasa Kebon Jeruk, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Perlu evaluasi titik-titik pembangunan sumur resapan, ­menyusul banyaknya temuan keberadaan sumur resapan yang kurang tepat seperti di kolong jalan dan trotoar.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mengatasi banjir dengan menggelontorkan anggaran sebesar 411,43 miliar rupiah untuk membangun sumur resapan. Namun nyatanya, hingga saat ini banjir masih tetap terjadi di sejumlah titik di Ibu Kota.

Melihat realitasnya, sejumlah masyarakat mulai merasa resah dan jenuh dengan kinerja Pemprov DKI yang dinilai kurang beres menangani banjir. Dengan anggaran yang sangat besar itu, banjir masih terjadi di sejumlah titik, sehingga genangan air pun tumpah ke jalan dan mengganggu aktivitas warga Jakarta.

Keresahan itu dirasakan warga Jakarta selama bertahun-tahun, karena dengan anggaran yang sangat besar Pemprov DKI tidak bisa mengatasi banjir beberapa tahun terakhir ini.

Salah satunya, Rino (34) warga Lebak Bulus, mengaku anggaran yang begitu besar untuk membuat sumur resapan terlalu besar, tapi tidak berjalan maksimal untuk mengatasi banjir di Jakarta.

"Anggaran untuk pembuatan sumur resapan terlalu besar. Menurut saya, sebaiknya anggaran digunakan untuk pemulihan ekonomi di massa pandemi Covid-19," kata Rino ditemui di Koran Jakarta di Jakarta, Sabtu (13/11).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top