Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemilu Thailand

Pemantau Pemilu Kecam Penghitungan Suara

Foto : AFP/ISAAC LAWRENCE

Thaksin Shinawatra

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - sebuah kelompok pemantau pemilu regional, The Asian Network for Free Elections (ANFREL), pada Selasa (26/3) mengkritik hasil awal pemilihan umum yang dilaksanakan Minggu (24/3) di Thailand dan menyebut pesta demokrasi itu telah cacat.

"Hasil yang tidak akurat telah merusak apa yang dipersepsikan sebagai integritas pemilihan umum," demikian komentar ANFREL.

Hasil pendahuluan yang dirilis Senin (25/3) oleh Komisi Pemilihan Umum Thailand menunjukkan bahwa Partai Phalang Pracharat yang promiliter, unggul dalam penghitungan suara. Sementara partai populis, Pheu Thai, memimpin dalam jumlah kursi di parlemen dengan perolehan 137 berbanding 97 kursi untuk Phalang Pracharat.

Hasil resmi penghitungan suara diperkirakan bakal diumumkan pada 9 Mei, tetapi setelah 95 persen suara dihitung, Partai Thailand Pheu telah memenangkan kursi terbanyak.

Phalang Pracharat dipimpin oleh panglima militer Prayut Chan-ocha, yang memimpin junta sejak menyingkirkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra pada 2014. Sementara itu, Pheu Thai, berafiliasi dengan saudara Yingluck, Thaksin Shinawatra, seorang miliuner di bidang telekomunikasi yang digulingkan dalam kudeta 2006. Partai-partai yang terkait dengan Thaksin telah menang dalam setiap pemilu sejak 2001.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top