Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
“Outlook” 2019 - Defisit Perdagangan Sama Saja Indonesia Subsidi Negara Eksportir

Pemangkasan Impor Jadi Tantangan Besar Perekonomian

Foto : KORAN JAKARTA/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

>>Perlu insentif bagi pelaku usaha yang ingin masuk ke sektor substitusi impor.

>> Di Indonesia, secara umum impor hanya jadi alat rent seeking meraup untung besar.

JAKARTA - Kebergantungan yang tinggi pada impor, terutama pangan dan barang konsumsi, merupakan salah satu tantangan utama perekonomian Indonesia selama ini. Sejumlah kalangan menyatakan butuh kemauan kuat dari pemerintah untuk memangkas impor, misalnya, melalui penguatan industri dasar untuk mendorong substitusi impor bahan baku dan barang modal.

Selain itu, dibutuhkan pula keberanian pemerintah untuk menerapkan tarif impor tinggi, seperti pada impor pangan, guna melindungi petani pangan dalam negeri. Pemangkasan impor juga mesti dibarengi upaya memberantas praktik perburuan rente (rent seeking) impor, yang selama ini sangat berkepentingan untuk melanggengkan kebergantungan pada impor.

Ekonom Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, menilai persoalan impor Indonesia cukup dilematis karena berkait erat dengan pertumbuhan ekonomi, defisit perdagangan, dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD). "Saat ekonomi menggeliat, impor bahan baku dan bahan modal meningkat, sehingga neraca dagang dan CAD meningkat.

Akibatnya, pertumbuhan ekonomi terhambat lagi. Ini salah satu sebab kita nggak bisa tumbuh kencang," ujar dia, di Jakarta, Rabu (2/1). Menurut Ari, pemerintah seharusnya memiliki program prioritas untuk mengurangi impor. "Memang impor tidak bisa langsung disetop, karena ekspor kita juga butuh impor untuk bahan baku ekspor yang bermutu tinggi.

Kalau kita produksi dengan barang yang berkualitas rendah, kita akan kalah sama Sri Lanka, Kamboja, dan Tiongkok," papar dia. Oleh karena itu, lanjut dia, yang harus dilakukan adalah secara simultan memacu ekspor sambil membangun industri penghasil bahan baku dan bahan setengah jadi, sehingga diharapkan terjadi substitusi impor.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top