Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluru Nyasar ke Gedung DPR

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Peluru nyasar dari lapangan tembak Senayan ke ruangan anggota DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/10), nyaris menelan korban. Peluru itu menembus ruangan 1313 milik anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar, Bambang Heri Purnama, dan ruangan 1601 milik anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Brigadir Jenderal (Purn) Polisi Wenny Warouw.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB hingga 14.45 WIB. Saat itu, Wenny tengah menerima dua tamu, yaitu anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Heski Roring, dan AKBP Ronald. Tiba-tiba, terdengar suara berdesing diikuti bunyi kaca pecah. Sebuah peluru melesat sejengkal di atas kepala Heski. Beberapa menit kemudian, peluru bersarang di ruangan milik anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar, Bambang Heri Purnama, di lantai 13. Pada saat kejadian, Bambang tidak di ruangan. Peluru menyambar pinggir kiri kerudung seorang tenaga ahlinya yang ruangannya berada di depan ruangan Bambang.

Hasil penelusuran kepolisian, peluru yang mengenai dua ruangan anggota DPR sebagai peluru nyasar dari lapangan tembak Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) di samping Kompleks Parlemen. Polisi menetapkan dua tersangka berinisial IAW, 32 tahun, asal Tangerang Selatan dan RMY, 34 tahun, asal Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kedua tersangka pegawai negeri sipil dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Polisi menyatakan, kedua tersangka bukan anggota Perbakin. Tetapi Ketua DPR, Bambang Soesatyo, menegaskan bahwa penembak adalah anggota Perbakin Tangerang Selatan. IAW, menurut Bambang, anggota Pengurus Daerah (Pengda) Perbakin Banten dan telah mengikuti penataran dan pendidikan tembak reaksi tahun 2018.

Kedua tersangka datang sekitar pukul 12.00 lalu meminjam senjata jenis Glock 17 dan senjata api jenis Akai costum yang biasanya digunakan berolahraga. Ada yang aneh dalam peristiwa latihan di Lapangan Tembak Senayan itu. Pengawasan terhadap orang-orang latihan menembak tidak dilakukan secara ketat.

Nyatanya, IAW bisa menggunakan senjata jenis Glock-17 yang telah dimodifikasi menjadi otomatis. Daya jelajah tembakan Glock-17 kaliber 9 mm cukup jauh. Untuk tembakan efektif, bisa mencapai 400 meter. Padahal sesuai SOP Perbakin, senjata yang boleh untuk latihan dalam posisi standar. Penggunaan senjata otomatis dilarang keras.

Polisi menyita beberapa barang bukti dari tangan keduanya seperti satu pucuk senjata api jenis Glock 17 warna hitam cokelat, tiga buah magazin, serta tiga kotak peluru ukuran 9 x 19 mm. Senjata lain yang disita satu pucuk senjata api merek AKAI Costum kaliber 40 warna hitam, dua buah magazin, dan tiga kotak peluru 9 x 19 mm. Kedua pelaku disangkakan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat No 12 Tahun 1951 dengan ancaman 20 Tahun penjara. Kasus peluru nyasar bukan kali ini saja. Sebelumnya, kasus serupa terjadi pada 2011 dan 2 Oktober 2017. Tidak ada korban jiwa. Kendati belum ada korban, kasus peluru nyasar ini tidak bisa dianggap sepele. Meski tak disengaja, tetap membahayakan.

Apalagi peristiwa ini terjadi menjelang Pemilu 2019. Pihak lain bisa memanfaatkan isu ini sebagai bentuk kampanye negatif terhadap lawan politik. Karena itu, perlu dipikirkan alternatif untuk terhindar dari kejadian serupa. Alternatif pertama mempertimbangan memasang kaca antipeluru seperti diusulkan sejumlah anggota dewan. Kedua, latihan tembak dipindah. Kejadian peluru nyasar menjadi peringatan orang-orang yang berada di Gedung DPR. Mereka harus waspada. Ternyata dari jarak 200 meter, orang bisa menembak sasaran di ruangan kerja anggota DPR. Apalagi kalau dilakukan seorang sniper.

Artinya, ketika ada orang mau berbuat jahat, menggunakan sniper sangat dimungkinkan. Dua alternatif pencegahan harus dipikirkan dengan matang sebelum jatuh korban. Lapangan Tembak Senayan harus ditutup sementara untuk mengusut bagaimana peluru nyasar dan membenahi standar operasi prosedur latihan tembak.

Komentar

Komentar
()

Top