Peluang Melemah Terbuka

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah pada awal pekan ini. Peluang pelemahan kembali terbuka setalah data inflasi Amerika Serikat (AS) kembali memanas.

Data inflasi produsen AS atau PPI pada November lalu tercatat sebesar 7,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) atau lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya 7,7 persen. Namun, angka tersebut melampaui ekspektasi pasar sebesar 7,2 persen.

IPP di atas ekspektasi pasar ini menjadi kekhawatiran baru karena menjadi indikasi inflasi makin memanas. Kondisi itu dikhawatirkan kembali memicu spekulasi sikap hawkish bank sentral AS (the Fed) menaikkan bunga acuan ke depan.

Dengan mempertimbangkan kondisi itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan kurs rupiah dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (12/12), bergerak melemah ke level 15.700 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan lalu naik di tengah ekspektasi pelonggaran kebijakan pengendalian Covid-19 di Tiongkok. Rupiah ditutup menguat 38 poin atau 0,24 persen menjadi 15.583 rupiah per dollar AS.
Halaman Selanjutnya....