Peluang Melemah Lanjutan Terbuka

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (12/10). Volatilitas pasar valuta asing (valas) masih akan tinggi akibat risiko stagflasi global yang berlanjut dan sikap hawkish the Fed.

Ekonom Bank Mandiri, Reny Eka Putri, memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, pekan ini, bergerak di kisaran 15.175-15.380 rupiah per dollar AS.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (11/10) sore, melemah, dipicu pelaku pasar yang kini cenderung menghindari aset berisiko. Rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,26 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.358 rupiah per dollar AS.

"Rupiah tertekan oleh sentimen risk off di pasar. Dollar AS masih menguat hari ini walau tidak besar," kata Analis DCFX Futures, Lukman Leong, saat dihubungi di Jakarta.

Dollar menguat karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), dan eskalasi dalam perang Ukraina. Imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak sebab suku bunga the Fed yang semakin tinggi dan kegelisahan pelaku pasar menjelang rilis data inflasi AS, pada Kamis (13/10), yang dapat menentukan kenaikan suku bunga yang besar berikutnya oleh bank sentral pada pertemuan November mendatang.