Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Peluang Koreksi Terbuka

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada awal pekan ini, berbalik dari menguat dalam penutupan akhir pekan lalu. Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi aksi risk off yang merespons data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS).

Head of Research Jasa Utama Sekuritas Cheril Tanuwijaya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Senin (6/2), bergerak melemah di kisaran 6.850-6.950.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/2) sore, ditutup menguat seiring dengan perekonomian dalam negeri yang relatif stabil. IHSG ditutup menguat 21,16 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.911,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,76 poin atau 1,04 persen ke posisi 952,8.

"Lebih ke kinerja emiten dan stabilnya kondisi ekonomi, salah satu faktor stabilnya inflasi." kata Analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta.

Inflasi dalam negeri turun menjadi 5,28 persen year on year (yoy) pada Januari 2023, dari sebelumnya 5,51 persen yoy pada Desember 2022. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga menguat menjadi 51,3 pada Januari 2023, atau naik 0,4 poin dari level sebelumnya 50,9 pada Desember 2022.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top