Peluang Kelebihan APBN Sangat Terbuka Lebar
Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda - Peluang kelebihan dana bisa dihasilkan dari penghematan proyek-proyek yang tidak urgen, yang mana jumlahnya puluhan triliun rupiah.
JAKARTA - Peneliti Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, menegaskan peluang adanya kelebihan APBN itu terbuka lebar selama pemerintah mau lebih efisien atau bisa memperketat anggaran.
"Dulu, kita pernah melakukan pengetatan anggaran. Pas zaman Pak Jokowi juga. Mungkin kali ini oligarkinya 'kebelet' menikmati 'cuan', makanya efisiensi itu sulit dilakukan," kata Nailul Huda kepada Koran Jakarta, Rabu (28/9), menanggapi sinyal bantuan sosial (bansos) tambahan yang dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat terdampak kenaikan bahan bakar minyak.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memberikan sinyal akan ada tambahan bansos bagi masyarakat yang terkena dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Jika terdapat kelebihan dana di APBN, pemerintah bisa kembali menambah bansos.
"Nanti kalau APBN ada kelebihan lagi akan ditambahkan, ya," kata Presiden Jokowi ketika menyalurkan bansos kepada masyarakat di Kantor Pos Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu (28/9).
Bantuan sosial yang diserahkan oleh Presiden yaitu bantuan masyarakat dari Presiden sebesar 1,2 juta rupiah, bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) untuk September dan Oktober sebesar 300 ribu rupiah, dan bantuan sembako.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya