Pelindo Dukung Aksi Iklim dengan Melindungi Ekosistem Karbon Biru
Dua anggota Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) memonitor pertumbuhan bibit pohon bakau yang ditanam di Teluk Pambang Beach, Bantan, Bengkalis, Riau, pada 9 Juli 2024.
Foto: ANTARA/Aswaddy HamidJAKARTA - Perusahaan milik negara Pelindo mendukung langkah-langkah mitigasi perubahan iklim Indonesia dengan melindungi ekosistem karbon biru.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pelindo, pemerintah, perusahaan, dan asosiasi tentang program rehabilitasi mangrove yang didukung oleh program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di Jakarta, Kamis (25/7).
Dalam keterangannya, Kepala Program CSR Pelindo, Febrianto Zenny Sulistyo mengatakan, Pelindo berkomitmen untuk berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim dan perlindungan lingkungan, khususnya terkait ekosistem karbon biru.
Rehabilitasi mangrove tidak hanya penting untuk menyerap karbon, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang berdampak langsung pada masyarakat pesisir, tegasnya.
Pada tahun 2021, Pelindo menjadi badan usaha milik negara (BUMN) pertama yang menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait rehabilitasi mangrove dengan tiga kementerian.
"Semoga ini dapat menggugah lebih banyak pihak untuk turut berpartisipasi dalam upaya konservasi dan restorasi (mangrove) demi terwujudnya ekosistem karbon biru, sekaligus mendukung program pemerintah, khususnya Kemitraan Aksi Karbon Biru Nasional," kata Sulistyo.
Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mendukung Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius dengan meningkatkan target kontribusi yang ditentukan secara nasional (NDC).
Dalam NDC yang diperbarui, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89 persen melalui upaya sendiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional.
Indonesia memiliki ekosistem mangrove terluas di dunia, meliputi area seluas 3,31 juta hektar dan mencakup sekitar 20 persen dari total luas mangrove dunia.
Selain itu, ekosistem lamun Indonesia luasnya sekitar 1,8 juta hektar.
Hutan bakau dan lamun di Indonesia menyimpan 3,14 miliar metrik ton karbon, yang mencakup 17 persen karbon yang tersimpan dalam ekosistem pesisir bumi.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 5 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
Berita Terkini
- Denny JA Rumuskan 6 Prinsip Emas Spiritualitas di Era AI
- Warga Diminta Waspada, Gunung Ibu di Halmahera Barat Sudah Dua Kali Erupsi
- Meningkat, KCIC Sebut 100 Ribu Tiket Whoosh Terjual Untuk Momen Natal dan Tahun Baru
- Terus Meluas, Otoritas Victoria Keluarkan Perintah Evakuasi Akibat Kebakaran Semak
- Wamenhub Minta KCIC Siapkan Pengoperasian Stasiun Kereta Cepat Karawang