Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 06 Sep 2024, 07:17 WIB

Pelari Maraton Olimpiade Uganda Meninggal Setelah Dibakar dengan Bensin oleh Pacarnya

Pelari berusia 33 tahun itu meninggal sekitar pukul 5 pagi waktu setempat pada Kamis, (5/9), menurut laporan setempat.

Foto: Istimewa

TRANS NOZIA - Seorang atlet Uganda yang tampil di Olimpiade Paris 2024 meninggal pada Kamis (5/9), setelah dilaporkan dibakar oleh pacarnya di Kenya.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh PEOPLE , pelari jarak jauh Rebecca Cheptegei, 33 tahun, menderita luka bakar 75 persen di sekujur tubuhnya setelah pacarnya diduga menyiramnya dengan bensin dan membakarnya di rumahnya di Trans Nzoia di Kenya barat pada hari Minggu, 1 September, kata polisi.

Pada hari Kamis, 5 September, dilaporkan Cheptegei meninggal karena luka-lukanya, menurut media lokal Daily Nation , The Standard dan The Star .

Menurut Nation , Owen Menach, yang merupakan Direktur Layanan Klinis dan Bedah di Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi (MTRH) di Eldoret, mengonfirmasi berita sedih tersebut, dengan mengumumkan bahwa atlet tersebut meninggal sekitar pukul 5 pagi waktu setempat karena "kegagalan organ penuh."

Anggota keluarga, Tony Sabila, juga mengonfirmasi kepada Nation Sport bahwa Cheptegei telah meninggal.

"Memang benar kami kehilangan saudara perempuan kami pagi ini meskipun para dokter telah berusaha menyelamatkan nyawanya dan saya hadir secara langsung," kata Sabila.

Federasi Atletik Uganda memimpin penghormatan di X dengan menulis, "Kami sangat sedih mengumumkan meninggalnya atlet kami, Rebecca Cheptegei pagi ini yang secara tragis menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga."

"Sebagai sebuah federasi, kami mengutuk tindakan tersebut dan menuntut keadilan. Semoga jiwanya beristirahat dengan tenang," tulis postingan tersebut.

Pembaruan tersebut muncul setelah Komandan Polisi Daerah Trans Nzoia, Jeremiah ole Kosiom, mengatakan pada hari Senin bahwa serangan itu terjadi selama perselisihan antara Cheptegei dan pacarnya Dickson Ndiema.

"Pasangan itu terdengar bertengkar di luar rumah mereka," katanya kepada wartawan. "Selama pertengkaran itu, sang pacar terlihat menyiramkan cairan ke wanita itu sebelum membakarnya."

Ndiemma juga mengalami luka bakar serius akibat kebakaran tersebut. Pasangan tersebut dievakuasi oleh tetangga dan dibawa ke MTRH untuk mendapatkan perawatan khusus.

Pasangan itu digambarkan terdengar bertengkar mengenai tanah tempat rumah itu dibangun sebelum insiden, berdasarkan laporan yang diajukan oleh polisi setempat yang diperoleh AP.

Kosiom mengatakan kepada The Standard , "[Ndiema] diyakini telah menyelinap ke kompleks tersebut sekitar pukul 2:00 siang pada hari Minggu saat istri dan anak-anaknya berada di Gereja. Setelah kembali, Dickson, yang telah membeli bensin, mulai menyiram Rebecca sebelum membakarnya."

Cheptegei finis di posisi ke-44 dalam maraton di Olimpiade Paris 2024 pada bulan Agustus. Sebelumnya, ia pernah memenangkan medali emas di Kejuaraan Lari Gunung dan Lintas Alam Dunia di Chiang Mai, Thailand, pada tahun 2022.

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.