Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 15 Nov 2024, 02:15 WIB

Atol Pasifik Alami Kerugian akibat Naiknya Air Laut

Markas bank Dunia di Washington DC, AS

Foto: AFP/Tierney CROSS

SYDNEY – Bank Dunia pada Kamis (14/11) membuat laporan bahwa beradaptasi dengan kenaikan muka air laut hingga 50 sentimeter akan menghabiskan biaya hampir 10 miliar dollar AS bagi tiga negara atol Pasifik yang paling rentan, setara dengan sekitar 20 tahun produk domestik bruto (PDB) mereka.

“Kiribati, Tuvalu, dan Kepulauan Marshall merupakan negara-negara terkecil, paling terpencil, dan tersebar di dunia. Negara ini membentang sepanjang 6,4 juta kilometer persegi di Samudra Pasifik, tempat penduduknya tinggal pada ketinggian tidak lebih dari 2 hingga 3 meter,” kata laporan itu.

Kenaikan muka air laut setinggi 50 sentimeter yang akan menenggelamkan sebagian besar negara-negara ini, dapat terjadi paling cepat pada tahun 2050 dalam skenario terburuk, atau lebih mungkin terjadi pada tahun 2070, dan sangat penting bagi pemerintah untuk bertindak berdasarkan rencana adaptasi sekarang, kata Bank Dunia.

Menurut laporan Bank Dunia, atol Pasifik menghadapi kesenjangan pendanaan iklim yang signifikan. Biaya adaptasi fisik, dengan membangun tembok laut di pusat kota, meninggikan rumah, dan relokasi ke pedalaman, untuk kenaikan permukaan laut hingga 0,5 meter, diperkirakan mencapai 3,7 miliar dollar AS untuk Kiribati, 1 miliar dollar AS untuk Tuvalu, dan 5 miliar dollar AS untuk Kepulauan Marshall. SB/ST/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.