Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 12 Agu 2024, 03:35 WIB

Pelari Belanda Sifan Hassan Gondol Emas Maraton Putri Olimpiade Paris 2024

Pelari Belanda, Sifan Hassan saat melintasi garis finis pada nomor maraton putri Olimpide Paris 2024 yang berlangsung di Invalides, Paris, Minggu (11/08/2024).

Foto: ANTARA/AFP/ANDREJ ISAKOVIC

Jakarta - Pelari Belanda Sifan Hassan sukses menggondol medali emas sekaligus memecahkan rekor maraton putri usai tampil tercepat dengan catatan waktu 2 jam, 22 menit dan 55 detik di Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung di Invalides, Paris, Minggu.

"Saya merasa seperti sedang bermimpi. Saya hanya melihat orang-orang di TV yang merupakan juara Olimpiade. Maraton adalah sesuatu yang lain, Anda tahu. Ketika Anda menempuh 42 kilometer dalam lebih dari dua jam dan 20 menit, maka setiap langkah Anda merasa sangat sulit dan sangat menyakitkan," kata Sifan Hassan dikutip dari laman Olimpiade, Minggu.

Tambahan medali emas ini membuat pelari yang lahir di Ethiopia tersebut kini memecahkan rekor sebagai atlet pertama sejak pelari Ceko Emil Zatopek yang meraih tiga emas pada 1952, yakni nomor 5000 meter, 10000 meter dan maraton dalam satu kali gelaran Olimpiade.

Sifan mengaku tidak pernah membayangkan sebelumnya atas euforia perayaan kemenangannya kali ini yang sangat meriah. Bahkan ia menilai euforia perayaan perlombaan maraton lain tidak sebesar di Olimpiade Paris 2024 kali ini.

"Ketika saya selesai, seluruh momen adalah pelepasan. Sungguh luar biasa. Saya belum pernah mengalami hal seperti itu. Bahkan maraton lain yang saya jalankan tidak mendekati euforia ini," ujar Sifan Hassan.

"Ketika saya selesai, saya tidak bisa berhenti merayakannya. Saya merasa pusing. Saya ingin berbaring. Kemudian saya berpikir, 'Saya adalah juara Olimpiade," imbuh Sifan Hassan.

Di depan kerumunan para pendukung yang bersorak di jalan-jalan ibu kota Prancis, Hassan membuktikan dirinya pelari yang terkuat, tercepat dan lebih bertekad selama perlombaan 42,195 km, mengalahkan Tigst Assefa dari Ethiopia dalam sprint finis untuk mengakhiri kampanye pribadi yang luar biasa di Paris.

Assefa berjuang keras untuk memenangkan perak usai finis dalam catatan waktu 2:22:58 dengan diikuti pelari Kenya, Hellen Obiri yang mengklaim perunggu usai finis dalam waktu 2:23:10.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.