Pelaku UMKM di Purwakarta Keluhkan Perkembangan Digitalisasi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat dialog interaktif bersama para pelaku UMKM di Purwakarta.
Foto: ANTARA/Ali KhumainiPurwakarta - Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengeluhkan perkembangan digitalisasi yang belum sepenuhnya mendukung keberadaan UMKM.
"Saat ini kami dari UMKM tengah dihadapkan dengan era digital yang semakin berkembang," kata Ikhsan, salah seorang pelaku UMKM saat dialog interaktif bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Purwakarta, Jumat.
Ia menyampaikan, dukungan digitalisasi bagi pelaku UMKM saat ini masih belum memadai. Ada banyak kendala yang dialami pelaku UMKM dalam upaya menuju digitalisasi, di antaranya ialah mengenai persaingan dagang dengan produk China yang jauh lebih murah di e-commerce.
"Kemudian permasalahan ekspedisi yang masih belum bisa menembus hingga ke pelosok," katanya.
Satu sisi, kata dia, pelaku UMKM dituntut untuk menyesuaikan perkembangan zaman yang saat ini memasuki era digital. Namun pelaku UMKM di pelosok desa kini dihadapkan dengan kesulitan mengirim barang, karena ekspedisi umumnya belum bisa menembus hingga ke pelosok.
"Jadi bagi kami dari pelaku UMKM yang berada di pelosok mengalami kesulitan untuk mengirimkan barang-barang jika memasarkan produk melalui online," katanya.
Para pelaku UMKM lainnya di Purwakarta berharap agar pemerintah bisa mendorong agar produk UMKM masuk ke ritel modern, sekaligus mengurangi retur atau pengembalian produk UMKM yang rusak.
Selain itu mereka juga meminta agar produk UMKM bisa lebih ditonjolkan lagi di etalase-etalase ritel modern.
Merespons aspirasi itu, Mendag mengatakan bahwa pihaknya sudah berusaha agar ritel modern bisa menampung UMKM. Hanya saja untuk kendala retur yang tinggi karena produk UMKM yang rusak di perjalanan dan/atau sebagainya, Mendag berencana mengusulkan kepada ritel modern untuk bisa menyerap langsung produk UMKM dari lokasi asalnya, bukan lagi dikirim ke gudang pusat yang berada di Jakarta dulu baru dikirim ke ritel modern di daerah-daerah.
Terkait dengan isu digitalisasi, Mendag berjanji akan melakukan pelatihan dengan menghadirkan langsung perwakilan dari pelaku bisnis e-commerce.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Tiongkok Temukan Padi Abadi, Tanam Sekali Panen 8 Kali
- 2 BKD Banten Periksa Pejabat Kesbangpol Buntut Spanduk Kontroversial
- 3 Perlu Ditiru Pejabat Lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 4 Digitalisasi Bisa Perkuat Daya Saing Koperasi
- 5 BMKG: 10 daerah di Sumsel dilanda hujan ekstrem pada hari pencoblosan
Berita Terkini
- Keris Pusaka KK Panji Kencana di Yogya 25 November: Simbol Perjuangan Penetapan Hari Keris Nasional
- Dbatlayar Umumkan Tur Perdana Bertajuk Badut Keliling di 5 Kota
- Menko PM: Pemerintah Dorong Masyarakat Miskin Berdaya
- Dian Sastrowardoyo: Atasi Ketimpangan Lewat Pendidikan Kearifan Lokal
- KAI Ungkap 35.485 Tiket Kereta Jarak Jauh Terjual Keberangkatan Hari Pilkada