Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Keuangan Nonbank

Pelaku Industri Asuransi Optimistis Tatap 2023

Foto : istimewa

INOVASI PRODUK - Nasabah mendapat penjelasan di ruang Customer Contact Centre kantor pusat Manulife di Jakarta, akhir pekan lalu. Kepedulian pada nasabah selama pandemi Covid-19, kian membuat Manulife paham terhadap produk kebutuhan nasabah, meliputi kesehatan, pendidikan anak, jiwa, dan penyakit kritis.

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK Ahmad Nasrullah meyakini, industri asuransi akan bisa melewati tantangan resesi, apalagi sudah teruji bisa bertahan saat krisis ekonomi. Berdasarkan data OJK, penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Tercatat pada 2021 baru mencapai 3,18 persen, yang terdiri atas penetrasi asuransi jiwa 1,19 persen, asuransi umum 0,47 persen, asuransi sosial 1,45 persen, dan asuransi wajib 0,08 persen.

Periode Menantang

Sementara itu, Head of Product Management Manulife Indonesia Richard Sondakh mengakui, 2023 menjadi tahun menantang untuk terus berinovasi baik dari segi produk maupun layanan. Dia menjelaskan hasil survei Manulife Asia Care 2022 menyebutkan tiga produk asuransi yang cocok untuk dihadirkan ke nasabah ke depan, meliputi pendidikan anak, kesehatan, serta asuransi jiwa dan penyakit kritis.

Menurut Richard, melihat ketidakpastian kondisi ekonomi, menciptakan produk asuransi yang terjangkau menjadi pilihan memperluas segmen. Dia mencontohkan produk MiFirst Life Protector asuransi jiwa digital yang menawarkan premi mulai dari 50.000 rupiah.

Selain produk, Richard menambahkan kekuatan Manulife Indonesia juga karena menjaga kepercayaan nasabah, termasuk pembayaran klaim. Tercatat, khusus klaim perawatan Covid-19, pada Januari-Oktober 2022, sebesar 83 miliar rupiah. Untuk klaim keseluruhan, pada Januari-September 2022, sebesar 6 triliun rupiah (un-audited), sementara pada 2021, klaim yang dibayarkan sebesar 8,9 triliun rupiah (audited).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top