Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pelaksana Tugas Bupati Bogor Belajar Tangani "Stunting" ke Sumedang

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemkab Bogor

Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan (kanan) berkunjung ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (7/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan beserta jajaran pemkab setempat bertandang ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, khusus untuk mempelajari penanganan stunting.

KABUPATEN BOGOR - Pelaksana Tugas Bupati Bogor Iwan Setiawan beserta jajaran pemkab setempat bertandang ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, khusus untuk mempelajari penanganan stunting.

"Kami tengah serius menangani persoalan stunting di Kabupaten Bogor dan kami belajar ke Kabupaten Sumedang yang sukses dalam penanganan stunting dengan menggunakan sistem aplikasi terintegrasi Simpati," kata Iwan dalam keterangan di Bogor, Selasa (7/2).

Ia menjelaskan bahwa kedatangannya ke Sumedang juga untuk memastikan kerja sama antardua pemerintah daerah tersebut dalam upaya penanganan stunting.

Ia mengaku telah menugaskan jajaran kepala dinas terkait untuk menggali informasi dan mempelajari cara yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menangani stunting.

"Kami ingin penanganan stunting di Kabupaten Bogor lebih terintegrasi dan terukur, supaya penanganan stunting setiap tahunnya bisa efektif dan menurunkan angkanya. Harapannya tentu Kabupaten Bogor bisa bebas stunting," kata dia.

Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menangani stunting sempat menuai pujian dari Presiden Joko Widodo saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah se-Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, beberapa waktu lalu.

Bupati SumedangDony Ahmad Munir menerangkan pemkab setempat berhasil menurunkan angka stunting dari 32,27 persen pada 2018 menjadi 8,27 persen pada 2022.

"Keberhasilan penurunan stunting secara signifikan tersebut terjadi karena dukungan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)," katanya.

Ia memaparkan dengan menggunakan platform aplikasi Simpati menghubungkan mulai dari kader posyandu, puskesmas, desa, dinas terkait, hingga kepala daerah untuk mendapatkan laporan terkait dengan stunting.

"Sensus dilakukan oleh kader posyandu yang terlatih, dan semua diukur. Jadi coverage-nya (jangkauan) 97 persen. Kader posyandu terlatih, alatnya tepat sesuai standar dan mampu mengaplikasikan aplikasi Simpati," kata dia.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top