
Pelajar Jakarta Diajak Mengenali Kain Wastra
Pelajar melihat pameran Puspa Ragam Matra Nir Tenun di Museum Tekstil, Jakarta, Kamis (21/9/2023). Wastra Indonesia terus mempromosikan kain tradisional sebagai warisan budaya Indonesia kepada berbagai kalangan salah satunya dengan memanfaatkan momentum pameran Puspa Ragam Matra Nir Tenun yang berlangsung hingga 30 September.
Foto: Antara/Rivan Awal LinggaJAKARTA - Para pelajar sekolah dasar Jakarta diajak peduli terhadap budaya Indonesia dengan cara memberikan edukasi tentang kain tradisional atau wastra. "Kami ajarkan kepada anak-anak sekolah cara membedakan yang mendasar seperti batik tulis dan batik cap," kata Ketua Wastra Indonesia,Bhimanto Suwastoyo Bhima.
Dia mengatakan ini dalam acara seminar "Ragam Aplikasi dalam Wastra" di Museum Tekstil, Jakarta, Kamis (21/9). Proses edukasi tentang kain tradisional mencakup berbagai aspek,seperti teknik pewarnaan kain, pembuatan jumputan yang rumit, serta seni membatik.
"Selama ini,antusiasme anak-anak terhadap kain tradisional sangat tinggi," kata Bhima.
Dia menjelaskan bahwa program edukasi tersebut baru diterapkan di Jakarta. Ke depan,program ini akan diperluas ke luar Jakarta. Menurut Bhima, edukasi anak-anak tentang proses membuat kain tradisional akan efektif untuk membangun ekosistem budaya wastra sejak kecil.
Bhima menjelaskan bahwa penanaman budaya wastra sejak usia dini merupakan sebuah investasi sangat penting untuk membentuk dan melestarikan warisan budaya Indonesia bagi generasi mendatang. "Hal ini tidak hanya akan menjaga tradisi, tetapi juga menginspirasi kreativitas dan apresiasi terhadap seni kain tradisional," ujar Bhima.
Wastra Indonesia terus mempromosikan kain tradisional sebagai warisan budaya kepada berbagai kalangan. Salah satunya dengan memanfaatkan momentum pameran Puspa Ragam Matra Nir Tenun hingga 30 September. Melalui pameran tersebut,dia menunjukkan bahwa kain wastra Indonesia bisa digunakan dalam berbagai konteks, tidak hanya di museum, tetapi juga untuk peralatan rumah, dekorasi, bahkan mainan.
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 3 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 4 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan
- 5 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
Berita Terkini
-
Lehecka Kejutkan Alcaraz di Perempat Final Qatar Open
-
Pelantikan 961 Kepala Daerah Berjalan Sukses, PLN Jaga Keandalan Listriknya
-
Jepang Dukung Kebijakan MBG dan Swasembada Presiden Prabowo
-
Real Sociedad Lolos 16 Besar Liga Europa Usai Kalahkan Midtjylland 5-2
-
Menlu AS Tak Hadir di KTT G20 Johannesburg, Presiden Afsel: Bukan Bencana Besar