Pekerjaan yang Menstimulasi Mental Dapat Membantu Menangkal Demensia
"Penilaian ini tidak didasarkan pada kuesioner peserta. Setiap orang dengan pekerjaan yang sama memiliki RTI yang sama terlepas dari perbedaan individu dalam tugas dan tanggung jawab," tutur Yuko Hara, PhD, Direktur Penuaan dan Pencegahan Alzheimer di Alzheimer's Drug Discovery Foundation, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Para peneliti mengukur tuntutan kognitif pekerjaan setidaknya satu kali ketika peserta berusia di bawah 50 tahun dan setidaknya satu kali ketika peserta berusia di atas 50 tahun. Setelah usia 70 tahun, partisipan menyelesaikan tes memori dan berpikir untuk menilai apakah mereka memiliki gangguan kognitif ringan.
Dibandingkan dengan mereka yang memiliki nilai rendah pada indeks RTI, individu yang memiliki pekerjaan dengan tingkat pekerjaan rutin yang tinggi menghadapi risiko 74 persen lebih besar mengalami gangguan kognitif ringan di kemudian hari, dan risiko demensia 37 persen lebih tinggi.
Penelitian ini menyoroti bahwa 42 persen dari mereka yang memiliki pekerjaan dengan tuntutan kognitif paling rendah didiagnosis mengalami gangguan kognitif ringan dibandingkan dengan 27 persen yang memiliki pekerjaan dengan tuntutan kognitif paling tinggi.
Di sisi lain, Dr. Hara mengatakan, tidak semua orang dapat memiliki karier yang secara konsisten memberi energi pada otak. Untuk orang-orang tersebut, dia merekomendasikan untuk pergi ke luar tempat kerja untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang membangun kognisi, seperti mengikuti kelas baru, membaca buku, belajar bahasa baru, atau belajar memainkan alat musik.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya