Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perilaku Elite

Pejabat Harus Menjadi Pelayan Masyakarat

Foto : ISTIMEWA

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah meluncurkan Program Penguatan Kapasitas Pemimpin Indonesia, untuk mengubah mindset atau cara berpikir pejabat-pejabat. Perubahan dimaksudkan agar Indonesia tidak tertinggal di zaman yang serbadigital ini.

Menurut Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mindset pejabat perlu diubah dari yang awalnya minta dilayani, menjadi pemberi layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

"Jadi, bagaimana mengubah Indonesia menuju ke arah yang lebih baik," kata Nasir.

Apalagi daya saing Indonesia masih terbilang rendah, dengan posisi Indonesia berada di urutan 36 dari 137 negara di dunia. Hal ini mencemaskan karena berdasarkan perhitungan pada tahun 2030, Indonesia akan masuk dalam 10 besar negara di dunia.

"Bagaimana meningkatkan sumber daya manusia kita dengan bonus demografi yang ada, karena kalau tidak dimanfaatkan dengan baik akan jadi malapetaka," kata Nasir.

Karena itu, Kemristekdikti menggandeng Lemhannas untuk mengantisipasi ketertinggalan dan menghadapi perubahan zaman yang ada. "Saya dan Gubernur Lemhannas bekerja sama bagaimana menghadapi perubahan, di mana sekarang terjadi perubahan teknologi yang pesat," ujar Nasir.

Untuk tahap awal, pemerintah Indonesia melakukan perubahan di kelembagaan dan institusi dengan mengubah mindset, bagaimana mengubah cara pandang dalam mengelola lembaga dan melayani masyarakat. Dari yang dulunya pejabat minta dilayani, sekarang bagaimana melayani masyarakat dengan maksimal.

"Kita ingin berkolaborasi dengan Lemhannas, untuk tahun pertama, seluruh kementerian akan melakukan apa yang ada di dalam program. Jadi, menindaklanjuti apa yang telah dipelajari dan dimonitor oleh Lemhannas. Jadi, akan dievaluasi bagaimana sebelum pelatihan dan setelah pelatihan, apa yang dilakukan, dan perubahannya sejauh mana," tukas Nasir.

Hal ini akan terus dilaporkan dan pada bulan Desember akan di-review hasilnya. "Dan mudah-mudahan berjalan baik," tukas Nasir.

Dalam program ini, Menristekdikti ditunjuk menjadi Ketua Program di bawah pengarahan dari Menko Maritim. "Saya ditunjuk Menko Maritim jadi leading sector. Jadi, dalam Making Education 4.0 for Indonesia, kami ingin brainstroming pejabat," kata Nasir.

Sementara itu, Gubernur Lemhannas, Letjen (Purnawirawan) Agus Widjojo, mengatakan dengan adanya program ini, pemerintah melihat perlunya dibuka penyadaran pada diri kita.

"Bagaimana diri kita menghadapi perubahan, banyak yang perlu diubah, tentang cara berpikir di masa lalu, dan bagaimana menghadapi masa depan," kata Agus.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, dalam sambutannya menjelaskan program ini disiapkan untuk membuka cakrawala menunju perubahan dan perilaku kapasitas manusia. Menurut Darmin, banyak hal yang harus berubah dari diri sendiri, cara kerja dan kapasitas kita. eko/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top