Selasa, 21 Jan 2025, 06:42 WIB

Pebulutangkis Indonesia Bertekad Akhiri Paceklik Gelar

Sampaikan keterangan I Sekjen PP PBSI, Ricky Soebagdja (tengah), beserta jaajran pengurus menyampaikan kete­rangan pers jelang Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/1). Daihatsu Indonesia Masters 2025.

Foto: ANTARA/Fauzan

JAKARTA – Tim bulu tangkis Indonesia bertekad meraih gelar perdana pada BWF World Tour 2025. Berstatus tuan rumah, mereka siap memberikan performa terbaik di ajang Indonesia Masters 2025, yang akan berlangsung Selasa (21/1) hingga Minggu (26/1) di Istora Senayan, Jakarta.

Hingga saat ini, tim Indonesia belum berhasil membawa pulang gelar dalam dua turnamen pembuka musim yakni Malaysia Open 2025 (Super 1000) dan India Open 2025 (Super 750). Namun, peluang untuk meraih gelar di Indonesia Masters 2025, turnamen BWF World Tour Super 500, masih terbuka lebar.

Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki tradisi kuat di turnamen ini, dengan sejarah panjang raihan gelar juara. Konti­ngen Indonesia menurunkan 28 wakil ke turnamen ini, termasuk beberapa pemain yang harus memulai perjuangan dari babak kualifikasi.

Hingga kini, pencapaian terbaik atlet Indonesia di tahun 2025 adalah menembus babak semifinal, yang diraih oleh Jonatan Christie (tunggal putra) dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) di India Open 2025 pekan lalu.

Sayangnya, sejumlah unggulan Indonesia, termasuk pasangan ganda putra peringkat empat dunia Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, belum tampil maksimal. Langkah terbaik mereka sejauh ini hanya mencapai babak 16 besar di India Open 2025.

“Di dua turnamen awal, kami belum tampil optimal. Jadi, di Indonesia Masters ini, kami mau mencoba memperbaiki performa. Semoga bisa memberikan hasil yang lebih baik,” kata Fajar Alfian.

Indonesia memiliki sejarah bagus di Indonesia Masters, dengan total koleksi 29 gelar juara, menjadikan mereka tim­ ­tersukses dalam turnamen ini.

Diikuti oleh ­Tiongkok (20 gelar) dan Jepang ­(6 gelar), Indonesia hanya sekali gagal meraih ­gelar sejak edisi 2010, yakni pada 2021. ben/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: