Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Rakernas Parpol -- Puan Sebut Jajaki Kerja Sama dengan Gerindra dan PKB

PDIP Belum Tentukan Capres

Foto : Istimewa

Puan Maharani

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memaparkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sejauh ini masih melakukan kontemplasi untuk menentukan calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024.

Megawati, kata dia, belum bisa menentukan lantaran proses kajian terhadap calon masih terus dilakukan. "Terkait dengan capres dan cawapres, nanti Ibu Ketum (Ketua Umum). Beliau menegaskan masih mempertimbangkan, melakukan kajian, berkontemplasi, dan pada momentum tepat akan beliau sampaikan," katanya kepada wartawan di sela-sela Rakernas PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6).

Hasto pun mengaku belum tahu kapan penentuan capres akan diumumkan. "Bisa 3 bulan lagi, bisa 5 bulan lagi, bisa beberapa hari lagi. Tetapi itu semua ada di dalam kajian Ibu Ketum dan beliau yang menerima mandat untuk menyampaikan hal itu," ujarnya.

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan bahwa sebelum pengumuman calon presiden pihaknya akan mencari momentum yang tepat.

Dia pun menyinggung kembali penunjukan Jokowi oleh Megawati yang menurutnya saat itu sarat akan makna. "Ketika Pak Jokowi diumumkan, beliau kan pada status yang berada di salah satu tempat yang cukup penting sebagai simbol dari rakyat Marhaen, simbol kebudayaan, mewakili Betawi si Pitung, kemudian Pak Jokowi mencium Bendera Merah Putih," tuturnya.

Karena, tambah Hasto, untuk menjadi pemimpin harus dipersiapkan dan ketika diumumkan pun harus dengan simbol yang menggelorakan semangat kebangkitan bagi Indonesia Raya. "Jadi tunggu saja momentumnya. Nanti bisa juga menjelang tahapan pengumuman yang menurut KPU pada Agustus," ujarnya.

Meskipun demikian, Hasto menyatakan kriteria capres yang akan diusung oleh partai berlambang banteng moncong putih itu pada Pemilu 2024. "Aspek ideologi sangat penting, mutlak, tidak bisa ditawar-tawar," kata Hasto.

Menurut dia, menjadi seorang pemimpin itu harus kokoh dalam prinsip saat mengeluarkan kebijakan. "Pak Jokowi menyampaikan subsidi BBM kita saja itu 567 T (triliun), bagaimana kita menghadapi tekanan itu? Seorang pemimpin yang tidak berani mengambil sikap, tentu melihat hal itu sebagai beban," kata Hasto.

Namun, seorang pemimpin akan memperhitungkan keputusan meskipun itu pahit, dan itu pasti diambil. "Nah, inilah yang sedang dipertimbangkan betul oleh Ibu Megawati," kata Hasto.

Peringatan Keras

Sementara itu, Megawati memberikan peringatan keras kepada seluruh kader partai yang melakukan manuver politik untuk pencalonan presiden pada Pemilu 2024. "Kalian, siapa yang berbuat manuver, keluar," tegas Megawati dengan suara tinggi saat memberikan sambutan dalam pembukaan Rakernas.

Dia menegaskan PDI Perjuangan tidak menginginkan kader yang suka bermain politik dengan mengedepankan oportunisme. "Tidak ada di dalam PDI Perjuangan, yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver," tambahnya.

Dia pun meminta semua kader untuk bersabar menunggu keputusannya dalam menentukan siapa sosok yang akan menjadi bakal calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilu 2024, termasuk partai koalisi yang akan digandeng.

Dia juga meminta seluruh kader PDI Perjuangan tidak mendahului untuk berkomunikasi terkait urusan koalisi. Seluruh kader partai banteng moncong putih tersebut diminta untuk patuh dan tunduk sambil menunggu mandat pencalonan presiden dari Megawati.

Meski demikian, Ketua DPP PDIP Puan Maharani merespons peluang partainya untuk bekerja sama politik dengan partai politik lain, seperti dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra yang tengah menjajaki komunikasi.

"Ya, mungkin saja," ucap Puan di sela Rakernas.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top