PDB AS Turun 0,9 % pada Kuartal Kedua, Penurunan Kedua Berturut-turut dan Sinyal Kuat Resesi
Saat para pedagang bekerja, konferensi pers dilakukan oleh Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, muncul di New York Stock Exchange, di New York, Rabu (27/7).
Perlambatan ekonomi telah menciptakan sakit kepala politik bagi Gedung Putih juga. Menyusul laporan Kamis, Presiden Joe Biden mengatakan, "tidak mengherankan bahwa ekonomi melambat karena Federal Reserve bertindak untuk menurunkan inflasi".
"Tetapi bahkan ketika kita menghadapi tantangan global bersejarah, kita berada di jalan yang benar dan kita akan melalui transisi ini dengan lebih kuat dan lebih aman," tambah Biden.
Kebanyakan ekonom tidak mengharapkan NBER untuk mengumumkan resesi resmi, meskipun kuartal berturut-turut pertumbuhan negatif. Sejak 1948, perekonomian belum pernah mengalami penurunan pertumbuhan kuartalan berturut-turut tanpa mengalami resesi.
Namun, perasaan di Wall Street adalah bahwa ekonomi dapat mencapai resesi akhir tahun ini atau pada 2023 tetapi tidak dalam resesi sekarang.
Namun, itu mungkin tidak cukup untuk mengubah persepsi publik. Jajak pendapat Morning Consult/Politico awal bulan ini menunjukkan bahwa 65 persen pemilih terdaftar, termasuk 78 persen dari Partai Republik, berpikir bahwa ekonomi sudah berada dalam resesi.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya