Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PDB AS Turun 0,9 % pada Kuartal Kedua, Penurunan Kedua Berturut-turut dan Sinyal Kuat Resesi

Foto : Istimewa

Saat para pedagang bekerja, konferensi pers dilakukan oleh Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, muncul di New York Stock Exchange, di New York, Rabu (27/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Inflasi adalah akar dari banyak masalah ekonomi. Indeks harga konsumen naik 8,6 persen pada kuartal tersebut, laju tercepat sejak Q4 tahun 1981. Hal itu mengakibatkan penurunan pendapatan pribadi setelah pajak yang disesuaikan dengan inflasi sebesar 0,5 persen, sedangkan tingkat tabungan pribadi adalah 5,2 persen, turun dari 5,6 persen pada kuartal pertama.

"Satu-satunya hal yang menggembirakan adalah persediaan memainkan peran yang begitu besar. Mereka tidak akan memainkan peran yang sama di kuartal mendatang. Mudah-mudahan, konsumen tetap berbelanja dan bisnis tetap berinvestasi dan jika mereka melakukannya, kita akan menghindari resesi," tuturnya.

Setelah membukukan kenaikan terkuatnya sejak 1984 tahun lalu, ekonomi AS mulai melambat awal tahun ini karena pertemuan berbagai faktor.

Masalah rantai pasokan, yang awalnya disebabkan oleh permintaan barang yang terlalu besar daripada layanan selama pandemi Covid-19, menjadi inti masalahnya. Itu hanya meningkat ketika Russia menginvasi Ukraina pada bulan Februari dan, baru-baru ini, ketika Tiongkok memberlakukan langkah-langkah penutupan yang ketat untuk memerangi ledakan kasus Covid-19.

Angka-angka kuartal pertama juga diturunkan oleh ketidakseimbangan perdagangan yang membengkak dan perlambatan persediaan, yang bertanggung jawab atas sebagian besar kenaikan PDB pada paruh kedua 2021. Kini, perekonomian menghadapi masalah yang lebih mendasar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top