PBB Ungkap 1,5 Juta Warga Turki Tak Punya Tempat Tinggal Akibat Gempa
Orang-orang terlihat di dekat puing-puing bangunan yang hancur di kota Adiyaman, Türki
Ia menuturkan bahwa pemerintah telah mengakhiri tahap pencarian dan penyelamatan korban untuk rangkaian gempa pertama pada Minggu (19/2), dan penyintas terakhir dievakuasi dari reruntuhan hampir 300 jam pascagempa.
Catherine Smallwood, pejabat kedaruratan senior untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa penanggulangan risiko penyakit menular saat ini menjadi sangat penting. Sebab, sejumlah pengungsi hidup dalam kondisi berdekatan dengan satu sama lain, terkadang dengan akses ke toilet dan air bersih yang tidak memadai.
"Terdapat peningkatan risiko penyakit pernapasan, kolera, hepatitis A, dan campak," ucapnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, Provinsi Kahramanmaras di Turki selatan diguncang oleh serangkaian gempa bumi yang magnitudonya berkisar antara 6,4 hingga 7,7.
Rentetan gempa itu juga mengguncang beberapa wilayah di Suriah. Secara keseluruhan, diperkirakan 47 ribu orang tewas di kedua negara tersebut, menurut sejumlah laporan media.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya