Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Keamanan

PBB Serukan Semua Orang Letakkan Senjata Selama Olimpiade Paris

Foto : ISTIMEWA

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada hari Selasa (23/7), meminta semua orang untuk meletakkan senjata selama perhelatan Olimpiade Paris yang dijadwalkan dibuka pada Jumat (26/7).

"Dunia berkumpul di Paris untuk merayakan kekuatan olahraga," kata Guterres dalam sebuah pesan video yang telah direkam sebelumnya untuk upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas 2024, yang akan berlangsung di Paris, Prancis, dari 26 Juli hingga 11 Agustus.

Menekankan bahwa Olimpiade akan membawa harapan, menembus budaya, menyatukan orang-orang, dan mempromosikan rasa saling menghormati serta permainan yang sehat, seperti dikutip dari Antara, Sekjen PBB mengatajan ini juga merupakan cita-cita Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Dalam semangat gencatan senjata Olimpiade, saya mengajak semua orang untuk meletakkan senjata, membangun jembatan, membina solidaritas, dan berjuang demi tujuan akhir: perdamaian untuk semua," kata Guterres.

Pada November 2023, Majelis Umum PBB mengadopsi sebuah resolusi tentang Gencatan Senjata Olimpiade, yang mendesak negara-negara anggota PBB untuk mematuhi Gencatan Senjata Olimpiade secara individu dan kolektif selama periode tersebut, mulai dari hari ketujuh sebelum dimulainya Olimpiade Paris hingga hari ketujuh setelah berakhirnya Paralimpiade Paris 2024. Sementara itu Paralimpiade Paris akan berlangsung dari 28 Agustus hingga 8 September.

Dunia yang Damai

Guterres mengharapkan semoga api Olimpiade menerangi jalan menuju dunia yang damai dan harmonis. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin, mengatakan pasukan keamanan Prancis akan berada di atas air, di atap rumah, dan mengoperasikan kamera yang dilengkapi kecerdasan buatan atau artificial intelligence(AI) untuk mengamankan pusat Kota Paris selama upacara pembukaan Olimpiade pada Jumat (26/7) dengan tujuan mencegah insiden yang tidak diinginkan.

"Upacara pembukaan ini adalah hal paling luar biasa yang dapat dilakukan suatu negara. Seperti yang Anda ketahui, dalam konteks geopolitik dan terorisme saat ini, ini merupakan tantangan yang sangat besar," kata Darmanin, seperti disiarkan AFP.

Langkah-langkah tersebut hanya menceritakan sebagian dari upaya besar yang dilakukan untuk melindungi parade sungai di sepanjang Sungai Seine, yang merupakan pertama kalinya upacara pembukaan Olimpiade Musim Panas digelar di luar stadion.

Sekitar 45.000 polisi dan petugas paramiliter akan bertugas, bersama dengan 10.000 tentara dan 20.000 penjaga keamanan swasta.

Total area yang memerlukan tindakan pengamanan adalah lebih dari enam kilometer di sepanjang Sungai Seine dan akan menampung sekitar 300.000 penonton yang memiliki tiket, serta ratusan ribu penduduk dan wisatawan lain di gedung-gedung yang menghadap ke sungai.

Zona larangan terbang selebar 150 kilometer di sekitar Paris akan diberlakukan satu jam sebelum upacara dimulai pada pukul 19.30 waktu setempat atau Sabtu (27/7) pukul 00.30 WIB, menghentikan atau mengalihkan semua penerbangan di salah satu bandara tersibuk di Eropa tersebut.

Jumlah peralatan dan personel khusus menggambarkan sulitnya mengamankan lingkungan yang berisiko tinggi seperti itu -- sebuah lokasi terbuka dengan air berarus deras dan ratusan bangunan berada di sepanjang sungai.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top