Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelayanan Masyarakat

PBB: Separuh Fasilitas Kesehatan di Dunia Tidak Higienis

Foto : ISTIMEWA

Kurangnya air bersih, sanitasi dan layanan kebersihan dasar berpotensi menyebabkan banyak kematian yang sebenarnya dapat dicegah.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Kajian Badan Kesehatan Dunia (WHO) danDana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) atas fasilitas layanan kesehatan global baru-baru ini mendapati separuh dari layanan itu tidak higienis. Kondisi ini membuat sekitar 3,85 miliar orang berisiko terinfeksi dan meninggal.

Kajian WHO-UNICEF itu didasarkan pada data dari 40 negara yang mewakili 35 persen populasi dunia. Data itu memberikan gambaran yang mengkhawatirkan tentang fasilitas yang kekurangan air bersih dan sabun untuk mencuci tangan, memiliki toilet yang kotor, dan tidak mampu mengelola limbah perawatan kesehatan.

Laporan itu menyatakan kurangnya air bersih, sanitasi dan layanan kebersihan dasar yang dikenal sebagai WASH - singkatan dari safe water (air), sanitation (sanitasi), dan basic hygiene (kebersihan dasar), di layanan-layanan kesehatan ini berpotensi menyebabkan banyak kematian yang sebenarnya dapat dicegah.

Dapat Dicegah

Kepala Program Pemantauan Bersama WASH di WHO-UNICEF, Rick Johnson, mengatakan sepsis, yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia, dapat dicegah dengan meningkatkan layanan WASH dalam perawatan kesehatan.

"Hal ini menyebabkan sekitar 11 juta kematian setiap tahun, yang sebenarnya dapat dicegah. Kita tahu dalam pengelolaan layanan kesehatan, kematian akibat sepsis dikaitkan dengan buruk kualitas layanan kesehatan, termasuk air bersih, sanitasi dan kebersihan dasar atau WASH yang tidak memadai. Hingga hari ini masih ada 670.000 kematian bayi baru lahir yang terjadi akibat sepsis. Jadi ada beban besar yang dapat diperbaiki di sini," ungkapnya.

Data menunjukkan situasi di rumah-rumah sakit cenderung lebih baik dibanding fasilitas kesehatan yang lebih kecil. WHO melaporkan layanan kebersihan di 46 negara kurang berkembang paling tertinggal, di mana hanya 32 persen fasilitas perawatan kesehatan yang menyediakan layanan air bersih, sanitasi, dan layanan kebersihan dasar.

Johnson mengatakan sub-Sahara Afrika adalah wilayah geografis dengan cakupan layanan dasar terendah, yaitu sekitar sepertiga lebih rendah dari negara-negara di lain di seluruh dunia.

"Saya menyebutkan layanan kebersihan tangan di seluruh dunia kini mencapai 51 persen. Tetapi di sub-Sahara Afrika hanya 38 persen," tambahnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top