
PBB Sangat Prihatin dengan Adanya Peningkatan Kekerasan di Myamnar

JAKARTA - Utusan khusus PBB yang baru untuk Myanmar, Noeleen Heyzer, Senin (27/12), menyatakan "sangat prihatin" akan peningkatan kekerasan di negara itu. Ia menyerukan gencatan senjata pada tahun baru antara militer dan lawan-lawannya.
Protes di seluruh negara itu, menentang kudeta Februari, telah dihadapi dengan tindakan keras berdarah. Lebih dari 1.300 orang tewas dan lebih dari 11.000 ditangkap, menurut organisasi pemantau lokal.
Upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis yang dipimpin oleh PBB dan Asean sejauh ini hanya membuat sedikit kemajuan, karena para jenderal menolak untuk berunding dengan lawan-lawannya.
"Kami sangat prihatin akan eskalasi kekerasan yang berlanjut di negara bagian Kayin dan bagian lain Myanmar," kata Heyzer dalam pernyataan pertama sejak bertugas.
Bantuan Kemanusiaan
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya