PBB: Pekerja Anak Kembali Membengkak
Terpaksa Bekerja l Seorang anak dari Yordania menggunakan kereta dorong untuk mencari nafkah di sebuah distrik di Amman pada awal tahun ini. Banyak anak dibawah umur di seluruh dunia terpaksa harus bekerja karena terjadinya pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian keluarga terpuruk.
Laporan yang diterbitkan setiap empat tahun itu juga membeberkan bahwa anak-anak berusia antara 5 dan 11 tahun menyumbang lebih dari setengah dari membengkaknya angka global pekerja anak.
Anak laki-laki secara signifikan lebih mungkin terkena dampak, terhitung mencapai 97 juta dari total 160 juta anak yang jadi pekerja anak pada awal 2020.
Namun yang jadi perhatian adalah peningkatan secara signifikan yang terlihat pada anak-anak antara usia 5 dan 17 tahun yang melakukan apa yang disebut sebagai pekerjaan berbahaya seperti di sektor pertambangan atau yang menggunakan mesin berat yang menuntut untuk bekerja lebih dari 43 jam selama sepekan karena pekerjaan ini dianggap bisa mempengaruhi perkembangan, pendidikan, atau kesehatan anak.
Laporan membengkaknya pekerja anak ini merupakan peringatan," kata ketua ILO, Guy Ryder.
"Kita tidak bisa berdiam diri sementara generasi baru anak-anak berada dalam bahaya. Kita berada pada momen penting dan banyak bergantung pada bagaimana kita meresponsnya. Ini adalah waktunya untuk memperbarui komitmen dan mengerahkan energi untuk memutus siklus kemiskinan dan pekerja anak," pungkas Ryder. AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya