PBB Melarang Pembangunan PLTU
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres
Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (Meti), Surya Darma, berharap pemerintah mengakselerasi penurunan emisi karbon dari sektor ketenagalistrikan. Dia pun berharap agar pembangkit EBT semakin diperluas agar porsinya dalam bauran energi sebesar 23 persen pada tahun 2025 bisa tercapai.
"Seharusnya ada evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan dan upaya pembangunan energi terbarukan agar ketahanan energi makin baik," kata Surya.
Pembangunan energi terbarukan akan bisa terealisasi, jika hambatan yang selama ini dipersoalkan diselesaikan misalnya soal harga energi, dan perlunya kepastian usaha serta proses pengadaan energi terbarukan. Berkaitan dengan pensiun lebih dini PLTU, dia mengatakan sebenarnya sudah sesuai dengan tuntutan jaman. "PLTU yang belum dibangun jangan dibangun lagi. Buat saja pembangkit energi terbarukan untuk program listrik yang baru," katanya.
Sementara itu, Direktur Energi Watch, Mamit Setiawan, mengatakan bahwa sesuai dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon 29 persen pada 2030, maka langkah yang saat ini dilakukan harus bener-benar dioptimalkan.
"Target bauran energi juga harus berjalan sesuai dengan roadmap yang ada. Jika tidak maka target net zero emision 2060 akan semakin berat," kata Mamit.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya