Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
KTT COP 27

PBB Luncurkan Rencana Peringatan Dini Iklim Global

Foto : AFP/FABRICE COFFRINI

Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia, Petteri Taalas.

A   A   A   Pengaturan Font

SHARM EL SHEIKH - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Senin (7/11), meluncurkan rencana lima tahun untuk membangun sistem peringatan dini global untuk cuaca ekstrem yang mematikan.

Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengatakan bahwa sistem senilai 3,1 miliar dollar AS ini adalah sebuah harga kecil yang harus dibayar untuk metode yang terbukti dapat menyelamatkan ribuan, jika bukan jutaan nyawa.

"Saya telah meminta setiap orang di Bumi untuk dilindungi oleh sistem peringatan dini dalam waktu lima tahun, dengan prioritas untuk mendukung yang paling rentan terlebih dahulu," kata Guterres ketika para pemimpin dunia berkumpul di resor Laut Merah Sharm el Sheikh untuk mengikuti KTT iklim COP27.

Saat cuaca ekstrem akibat perubahan iklim meningkatkan berlipat ganda, separuh negara di dunia tidak memiliki sistem peringatan dini canggih yang dapat menyelamatkan nyawa. Menurut PBB, di negara-negara dengan infrastruktur yang tidak memadai, terjadi rata-rata kematian delapan kali lebih besar akibat bencana daripada negara-negara maju.

Minimalkan Risiko

Sistem peringatan dini untuk banjir, kekeringan, gelombang panas, angin topan, atau bencana lainnya ini, memungkinkan perencanaan bagi meminimalkan risiko dampak buruk bencana. Dan jika berhasil, jumlah orang yang terkena bencana hampir dua kali lipat selama dua dekade terakhir, tetapi jumlah orang yang tewas atau hilang telah berkurang setengahnya.

Ketika Topan Bhola menghantam Bangladesh pada 1970, yang mengakibatkan ratusan ribu nyawa melayang, mendorong negara tersebut untuk berinvestasi pada teknologi prakiraan cuaca, tempat perlindungan, dan jaringan sukarelawan di sepanjang pantai.

Saat Topan Amphan yang sama kekuatan amukannya dengan Bhola menerjang bangladesh pada 2020 di daerah yang sama, ternyata hanya meninggalkan korban tewas sebanyak 26 jiwa saja.

"Peringatan dini menyelamatkan nyawa dan memberikan manfaat ekonomi yang besar," kata Kepala Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organisation/WMO), Petteri Taalas. "Hanya pemberitahuan 24 jam tentang peristiwa berbahaya yang akan datang, dapat mengurangi kerusakan berikutnya hingga 30 persen," ungkap dia.

Sementara itu, Komisi Global untuk Adaptasi menemukan bahwa hanya dengan membelanjakan 800 juta dollar AS untuk sistem semacam itu di negara berkembang, akan menghindari kerugian sebesar 3 miliar dollar AS hingga 16 miliar dollar AS per tahun.

Dimulai dengan jaringan pengamatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi peramalan, infrastruktur peringatan dini yang lengkap juga membutuhkan kemampuan respons berbasis nasional dan komunitas, serta cara cepat mengkomunikasikan informasi kepada suatu populasi.SB/ST/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top