Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kampanye ASI

PBB Kecam Agresifnya Pemasaran Susu Formula

Foto : AFP/WANG Zhao

Susu Formula l Seorang perempuan berjalan melewati rak susu formula di sebuah supermarket di Beijing, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Pada Rabu (23/2) Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam pembuat susu formula bayi karena strategi pemasaran yang tidak etis.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada Rabu (23/2), mengecam pembuat susu formula bayi karena strategi pemasaran yang tidak etis dan menuduh mereka secara agresif menargetkan petugas kesehatan dan orang tua yang sedang hamil serta menempatkan kepentingan pemegang saham di atas kesehatan anak-anak.

"Sudah diakui secara luas bahwa menyusui membawa manfaat kesehatan yang besar. Tetapi, kegagalan negara-negara untuk menindak pemasaran pengganti ASI berarti terlalu banyak anak yang masih dibesarkan dengan susu formula," demikian peringatan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan anak-anak PBB, UNICEF, dalam sebuah laporan baru.

Ditemukan bahwa industri susu formula senilai 55 miliar dollar AS secara sistematis menerapkan strategi pemasaran yang agresif, menghabiskan hingga lima miliar dollar AS per tahun untuk mempengaruhi keputusan orang tua tentang cara memberi makan bayi mereka.

"Laporan ini menunjukkan dengan sangat jelas bahwa pemasaran susu formula tetap tidak dapat diterima, menyesatkan dan agresif," kata ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah pernyataan.

Para ahli telah lama memuji manfaat kesehatan dari menyusui, mengatakan bahwa anak-anak yang diberi ASI lebih sehat, tampil lebih baik dalam tes kecerdasan dan cenderung tidak kelebihan berat badan atau menderita diabetes di kemudian hari. Perempuan yang menyusui juga memiliki penurunan risiko kanker payudara dan ovarium, penelitian menunjukkan.

Namun terlepas dari manfaatnya yang diketahui, hanya 44 persen bayi di bawah usia enam bulan yang disusui secara eksklusif, seperti yang direkomendasikan oleh WHO dan UNICEF. "Sementara tingkat menyusui global telah meningkat sedikit dalam dua dekade terakhir," tulis laporan gabungan WHO-UNICEF. SB/AFP/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top