Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PBB Akhiri 10 Tahun Misi Pasukan Penjaga Perdamaian di Mali

Foto : VOA/AFP

Polisi Misi Stabilisasi PBB di Mali (MINUSMA) berpatroli berjaga di depan Masjid Agung di Timbuktu, Mali pada 8 Desember 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

BAMAKO - Misi PBB di Mali mengakhiri satu dekade penempatannya di negara yang dilanda krisis tersebut pada Minggu (31/12), memenuhi tenggat waktu yang disepakati yakni 31 Desember. Para pemimpin militer Mali sebelumnya memerintahkan PBB untuk pergi.

Misi stabilisasi PBB (MINUSMA) telah dibentuk sejak 2013. Penarikan pasukan tersebut memicu kekhawatiran bahwa pertempuran akan meningkat antara tentara dan faksi-faksi bersenjata.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Minggu, MINUSMA telah menyelesaikan penarikan yang disepakati pada 31 Desember 2023.

Sekjen PBB memuji "peran kunci" misi tersebut dalam melindungi warga sipil dan mendukung proses perdamaian di Mali, yang berada dalam cengkeraman kekerasan jihadis dan krisis lainnya.

Ia juga mengakui upaya MINUSMA dalam "memastikan penghormatan terhadap gencatan senjata dalam konteks perjanjian perdamaian dan rekonsiliasi tahun 2015" antara Bamako dan kelompok pemberontak utara, serta upayanya dalam memulihkan otoritas negara.

Junta militer di Mali, yang mengambil alih kekuasaan pada 2020, pada Juni lalu menuntut pembubaran misi PBB tersebut, yang selama dekade terakhir telah mempertahankan sekitar 15.000 tentara dan polisi di negara tersebut.

Ratusan anggota MINUSMA terbunuh dalam situasi yang tidak bersahabat, sebagian besar disebabkan oleh kelompok bersenjata yang terkait dengan Al-Qaeda atau kelompok ISIS.

Guterres memberikan penghormatan kepada "311 personel MINUSMA yang kehilangan nyawa dan lebih dari 700 orang terluka demi perdamaian".

Sebuah "fase likuidasi" akan dimulai mulai 1 Januari, yang melibatkan kegiatan seperti penyerahan peralatan kepada pihak berwenang dengan tim yang lebih kecil di lokasi di Gao dan Bamako.

Kekerasan telah melanda negara rapuh dan miskin ini, yang meluas ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger, serta mengobarkan konflik etnis.

Ribuan warga sipil dan pejuang tewas dan jutaan orang mengungsi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top