Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyakit Menular

Paus Serukan Peningkatan Bantuan Vaksin untuk Penderita Mpox

Foto : ISTIMEWA

Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Du­nia, Paus Fransiskus.

A   A   A   Pengaturan Font

VATIKAN - Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus, menyoroti para korban virus mpox dalam doa mingguannya dan meminta pemerintah dan industri farmasi untuk berbuat lebih banyak guna mengirimkan vaksin ke negara-negara yang paling terdampak.

"Saya mendorong pemerintah dan industri swasta untuk berbagi teknologi dan perawatan yang tersedia sehingga tidak ada yang kekurangan perawatan medis yang sesuai," kata Paus Fransiskus dalam doa Angelus di Lapangan Santo Petrus, Minggu (25/8).

Seperti dikutip dari The Times of India, bulan ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyatakan lonjakan kasus mpox dari Republik Demokratik Kongo ke negara-negara Afrika lainnya sebagai keadaan darurat kesehatan global. Organisasi ini juga menyerukan peningkatan produksi dan pembagian vaksin.

"Saya mendorong pemerintah dan industri swasta untuk berbagi teknologi dan perawatan yang tersedia sehingga tidak ada yang kekurangan perawatan medis yang disesuaikan," kata Paus.

Lonjakan Kasus

Meskipun mpox telah dikenal selama puluhan tahun, strain virus baru yang lebih mematikan dan lebih mudah menular yang dikenal sebagai clade 1b, telah menyebabkan lonjakan kasus baru-baru ini. "Clade 1b menyebabkan kematian pada sekitar 3,6 persen kasus, dengan anak-anak lebih berisiko," kata WHO.

Virus ini telah menyebar ke seluruh Kongo, menewaskan lebih dari 570 orang sepanjang tahun ini. Wabah telah dilaporkan di Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda sejak Juli. Kasus pertama di Eropa dilaporkan di Swedia minggu lalu.

Virus ini dapat menyebar dari hewan ke manusia, tetapi juga antarmanusia melalui kontak fisik yang dekat. Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menyebut fatalitas kasus cacar monyet atau monkey pox (mpox) di Indonesia rendah dan masih terkendali.

"Di Indonesia kasusnya lebih banyak varian clade IIB, ini bisa diobati dan tingkat fatalitasnya kecil sekali. Semua yang sakit di Indonesia sembuh, jadi enggak usah khawatir, apalagi kalau dari cacar, itu kan sudah ada vaksin ya," ujar Menkes.

Ia menjelaskan hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

"Di Indonesia sendiri tahun 2024 mungkin ada sekitar 12-14 kasus dan belum ada lagi akhir-akhir ini. Kemarin ada satu, masih potensi, tetapi sekarang sedang dicek apakah itu benar-benar mpox karena kemarin ada empat, tetapi tiga ternyata negatif, yang satu ini sedang dicek di lab," katanya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan vaksin mpox massal bagi masyarakat Indonesia belum diperlukan karena belum ada rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top