Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin AS | Vatikan Doakan Presiden AS yang Baru Terus Hormati Hak dan Martabat

Paus Minta Biden Promosikan Perdamaian dan Rekonsiliasi

Foto : AFP/OSSERVATORE ROMANO

Bertemu Paus - Joe Biden (kedua dari kiri) bersama istrinya, Jill (kiri), saat bertemu dengan Paus Fransiskus di  Vatikan pada Maret 2013 lalu. Dalam pesan yang disampaikan pada Rabu (20/1), Paus Fransiskus meminta Biden yang baru dilantik sebagai Presiden AS, agar menjadi pembawa perdamaian dan rekonsiliasi di AS maupun di seluruh dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

VATICAN CITY - Pemimpin Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus, pada Rabu (20/1) telah mengirim pesan kepada Joe Biden, agar Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru dilantik itu menjadi pembawa perdamaian dan rekonsiliasi di AS maupun di seluruh dunia.

"Pada kesempatan pelantikan Anda sebagai Presiden AS ke-46, saya sampaikan ucapan selamat dan salam hangat serta saya panjatkan doa agar Tuhan Yang Mahakuasa akan memberikan Anda kebijaksanaan dan kekuatan dalam menjalankan jabatan Anda," kata Paus Fransiskus.

Dalam pesannya kepada Presiden Biden, Paus Fransiskus mengungkapkan harapannya bahwa di bawah kepemimpinan Biden, rakyat Amerika bisa terus mendapatkan kekuatan dari nilai-nilai politik, etika dan agama yang luhur yang telah menginspirasi AS sejak didirikan pada 1776.

Pada Rabu tengah hari waktu AS, Joe Biden dan Kamala Harris, dilantik dan disumpah sebagai presiden dan wakil presiden AS ke-46. Pelantikan Biden terjadi tak lama setelah terjadi kerusuhan yang amat intens di AS.

Pada dua pekan lalu, ketika Kongres mengesahkan hasil pemilihan presiden, pendukung Presiden Donald Trump menyerbu gedung Capitol di Washington DC dan menduduki gedung tersebut selama beberapa jam.

Paus Fransiskus mengecam aksi kekerasan itu saat memimpin misa Minggu pada 10 Januari lalu.

Setelah serbuan ke gedung Capitol yang menyebabkan lima orang tewas, Dewan Perwakilan Rakyat AS kemudian berupaya untuk memakzulkan Trump atas tuduhan penghasutan dan pemberontakan.

Kemungkinan digelarnya persidangan Senat atas tuduhan tersebut masih belum dipastikan karena saat ini Trump tak lagi menjabat sebagai presiden AS.

Krisis Pandemi

Biden menjabat sebagai presiden saat AS berupaya memerangi krisis pandemi virus korona yang paling parah di dunia. Krisis tersebut telah membuat warga AS mengikuti seremoni pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru secara virtual.

Hingga saat ini tercatat telah ada 402 ribu orang meninggal dunia akibat Covid-19 di AS. Sementara jumlah kasus infeksi Covid-19 tercatat ada lebih dari 24 juta.

"Pada saat terjadi krisis besar yang dihadapi umat manusia, kita membutuhkan tanggapan yang berpandangan jauh ke depan dan bersatu," tulis Paus Fransiskus dalam pesannya saat menanggapi terjadinya krisis virus korona di AS.

"Saya berdoa agar keputusan Anda akan dipandu oleh kepedulian untuk membangun masyarakat yang ditandai dengan keadilan dan kebebasan, bersama dengan penghormatan yang tiada henti terhadap hak dan martabat setiap orang, terutama bagi kaum miskin, rentan, dan mereka yang tidak memiliki suara," ungkap Paus.

Mengakhiri pesannya, Paus Fransiskus menulis bahwa dirinya juga akan meminta kepada Tuhan, sumber dari semua kebijaksanaan dan kebenaran, untuk membimbing upaya Biden untuk memupuk pemahaman, rekonsiliasi dan perdamaian di AS dan di antara negara-negara di dunia bagi memajukan kepentingan umum yang universal. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top