Paus Fransiskus Doakan Korban Ledakan di Surabaya

VATICAN - Pemimpin gereja Katolik Roma sedunia, Paus Fransiskus, menyampaikan duka atas tragedi bom bunuh diri hingga menyebabkan korban tewas di Surabaya, Jawa Timur.

"Kepada masyarakat Indonesia terkasih, terutama untuk komunitas Kristiani di Kota Surabaya yang sangat menderita oleh serangan fatal terhadap rumah ibadah, saya melambungkan doa untuk para korban dan keluarga," ujar Paus menjelang doa Regina Caeli atau Ratu Surga, di Lapangan Santo Petrus, Vatican, Minggu (13/5).

Paus Fransiskus mendoakan para korban dan orang-orang yang mereka cintai di hadapan ribuan umat yang berkumpul. "Bersama-sama, marilah kita memohon kepada Tuhan supaya menghentikan kekerasan ini.

Di hati semua orang, tidak ada perasaan kebencian dan kekerasan, tetapi rekonsiliasi dan persaudaraan," ujar Paus. Diplomat internasional juga bersimpati terhadap para korban serangan bom di Surabaya. Laman resmi Kedutaan Amerika Serikat (AS) di Indonesia menuliskan, AS mengutuk keras serangan terhadap tiga gereja di Surabaya.

"Serangan kepada jemaat yang sedang beribadah dengan damai mencederai toleransi dan keberagaman yang dijunjung oleh rakyat Indonesia. Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Indonesia dan kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam- dalamnya kepada keluarga korban," tulis Kedutaan AS.

Pemerintah AS juga mengimbau warganya untuk lebih berhati-hati dan memantau perkembangan. "Cari tempat yang aman. Perhatikan rencana keamanan pribadi Anda. Pantau media lokal untuk pembaruan. Sadarilah sekeliling Anda," begitu imbauannya.

Inggris Mengecam

Kecaman juga datang dari Kementerian Luar Negeri Inggris yang disampaikan Menteri untuk Asia Pasifik, Mark Field. "Inggris mengecam aksi terorisme yang terjadi di Surabaya, Indonesia, hari ini.

Kami bersama warga Indonesia untuk memberantas terorisme," tulis Field melalui Twitter. Sedangkan Kantor Urusan Asing dan Persemakmuran Inggris, FCO, mengeluarkan imbauan perjalanan atau travel advice bagi warganya yang akan mengunjungi Indonesia.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakhrisnan, juga ikut menyampaikan belasungkawa kepada korban akibat bom di Surabaya. Singapura mengatakan telah meminta warganya yang berada di Indonesia segera melaporkan diri.

"Singapura sangat mengutuk pengeboman yang terjadi di tiga gereja yang ada di Surabaya pada 13 Mei 2018. Penyerangan tersebut berakibat hilangnya banyak nyawa warga dan menyebabkan lainnya terluka," ujar Vivian.

Dia menambahkan, Menteri Luar Negeri dan Kedutaan Singapura di Jakarta sudah meminta warga Singapura untuk melaporkan diri guna memastikan keamanannya. Ant/AFP/ils/AR-2