Pasukan Ukraina Berniat Bertahan dan Menguasai Wilayah Kursk Rusia
Setiap hari Rusia tidak melakukan serangan balik, itu artinya Ukraina semakin memperkuat pertahanannya.
Foto: IstimewaKYIV - Blitzkrieg (serangan kilat) yang berani ke Kursk Oblast di Rusia selatan, pekan lalu, ternyata tidak sekedar dilakukan militer Ukraina untuk balasan dalam perang kedua negara yang telah memasuki tahun ketiga.
Pada hari keenam pergerakan, terdapat bukti yang berkembang bahwa korps invasi Ukraina, sebagian atau seluruh dari lima brigade beranggotakan 2.000 orang ditambah sedikitnya satu batalion independen beranggotakan 400 orang, berencana untuk bertahan di Kursk.
Dilansir oleh Forbes, pasukan Ukraina sedang menggali parit. Mengantisipasi perang statis di sepanjang atau dekat garis depan yang ada, Rusia juga menggali parit.
Bahwa kedua pihak memperkuat posisi mereka tidak berarti Ukraina sudah selesai maju. Itu juga tidak berarti Rusia tidak dapat melakukan serangan balik, dan mendorong Ukraina kembali ke perbatasan, 10 mil jauhnya.
Namun para pengamat berpendapat, hal ini juga berarti dengan stabilisasi garis depan, Ukraina mempertimbangkan pendudukan jangka panjang di sebagian Kursk.
Koresponden militer Rusia, Aleksandr Kharchenko, mengamati pasukan Ukraina menggali parit di Kursk pada hari Minggu. Ia menggambarkannya sebagai "hal terburuk yang dapat terjadi," menurut terjemahan suratnya oleh analis Estonia War Translated.
Sumber-sumber Ukraina telah melihat ekskavator industri bekerja di kedua sisi garis depan.
"Begitu musuh mengangkat sekop, dalam dua hari akan sama sulitnya merebut kawasan hutan seperti di dekat Avdiivka" di Ukraina timur, imbuh Kharchenko.
Militer Rusia butuh waktu enam bulan untuk mengalahkan pertahanan Ukraina di Avdiivka, dan menelan korban puluhan ribu jiwa.
Dapat dikatakan, Rusia memenangkan pertempuran untuk Avdiivka pada pertengahan Februari hanya karena Ukraina kehabisan amunisi setelah berbulan-bulan terjadi penundaan bantuan AS ke Ukraina yang diatur oleh anggota parlemen yang pro-Rusia di Kongres AS.
Kini setelah bantuan AS mengalir lagi, pasukan Rusia di sekitar Kursk tidak dapat mengandalkan korps invasi Ukraina yang kehabisan amunisi. Untuk mendorong ribuan pasukan Ukraina keluar dari Kursk, mereka harus merebut parit demi parit.
Kecuali, tentu saja, Kremlin dapat mengatur serangan balik yang kuat sebelum parit Ukraina selesai. "Tapi jendela kesempatan itu segera tertutup, dan serangan Ukraina menghalangi bala bantuan Rusia yang berusaha mencapai garis depan Kursk," Kharchenko memperingatkan
"Kolom-kolom Rusia dihadapi oleh kelompok sabotase dan pengintaian Ukraina, pesawat tanpa awak, dan artileri," tulis Artur Rehi, seorang tentara dan analis Estonia.
Jika dan ketika keadaannya stabil, wilayah Kursk bisa menjadi garis depan utama lainnya dalam perang Rusia yang berlangsung selama 29 bulan di Ukraina.
Ukraina telah menempatkan lebih dari 10.000 tentara di Kursk dan wilayah Ukraina yang berdekatan, Sumy. Dan menurut Pusat Strategi Pertahanan Ukraina, Kelompok Pasukan Rusia di Utara tengah berupaya memindahkan 10 hingga 11 batalion ke garis depan, mungkin total 4.000 tentara.
Namun, sekitar 10 batalion Rusia itu hanyalah eselon awal. Di atas kertas, Kelompok Pasukan Utara mengawasi 48.000 tentara. Banyak dari mereka terjebak di Vovchansk, lokasi serangan Rusia sendiri melintasi perbatasan Rusia-Ukraina yang dimulai pada bulan Mei.
Namun, jika Rusia menyerah untuk maju ke Vovchansk dan kota-kota garis depan lainnya, militer Rusia dapat memindahkan pasukan yang signifikan ke Kursk. Memang, memaksa Rusia untuk mengurangi pasukan mereka di garis depan lainnya mungkin merupakan tujuan utama korps invasi Ukraina.
"Kyiv mungkin mencoba untuk mengalihkan sebagian perhatian Rusia dan pasukan Rusia yang ditempatkan di wilayah timur Ukraina," kata Emmanuelle Chaze dari France 24 , mengutip sumber Ukraina.
Setelah parit selesai, pengalihan itu bisa menjadi jangka panjang, jika tidak permanen.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 2 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
- 3 Banjir Dukungan, PDIP Surakarta Targetkan Kemenangan 70 Persen pada Pilkada 2024
- 4 Rem Blong Truk Bermuatan Berat Diduga Picu Tabrakan Beruntun di Cipularang
- 5 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono