Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar

Pasukan Junta Gerebek RS di Negara Bagian Chin

Foto : RFA/The Chin Journal

Gerebek Rumah Sakit | Rumah Sakit Agape yang berada di Kota Praja Hakha, Negara Bagian Chin, saat diabadikan beberapa waktu lalu. Pasukan junta dilaporkan telah menggerebek rumah sakit swasta ini pada Minggu (21/5) tengah malam dan menangkap sejumlah tenaga medis.

A   A   A   Pengaturan Font

YANGON - Pasukan junta telah menggerebek sebuah rumah sakit di Negara Bagian Chin di barat laut Myanmar, dan menangkap seorang dokter serta empat perawat perempuan. Informasi itu disampaikan seorang penduduk setempat pada Pabu (24/5).

Penduduk setempat mengidentifikasi kelima perempuan tersebut sebagai Dr Ci Ci Lia dan perawat Henny Zivalem, KhupSian Lun, San Hniang Sung dan Van Niang Mawi, yang semuanya etnis Chin.

"Mereka ditangkap pada Minggu (21/5) tengah malam lalu dan diberitahukan akan diinterogasi," kata warga yang menolak disebutkan namanya karena alasan keamanan. "Banyak tentara datang ke rumah sakit pada saat penangkapan itu terjadi," imbuh dia.

Rumah sakit yang digerebek adalah Rumah Sakit Agape yang adalah fasilitas medis yang dikelola swasta, didirikan oleh Gereja Presbiterian di Myanmar. Rumah sakit ini memberikan perawatan kesehatan dasar ke negara bagian dengan fasilitas yang tidak memadai.

Dokter dan empat perawat semuanya bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil Myanmar segera setelah militer merebut kekuasaan dalam kudeta Februari 2021, kata penduduk setempat kepada RFA meskipun mereka mengatakan junta tidak memberikan alasan penangkapan tersebut.

Kelimanya ditahan di kantor polisi setempat di Kota Praja Hakha dan telah diizinkan untuk bertemu keluarga mereka.

Penduduk lain mengatakan bahwa pasukan junta juga telah menangkap setidaknya 15 orang di Kota Praja Hakha pada Minggu malam ketika mereka memeriksa daftar pengunjung yang menginap.

Penggerebekan pada Minggu mengikuti yang tindakan serupa pada 2 April ketika pasukan menangkap dua dokter dan seorang anggota staf di RS Agape.

Pekan lalu, junta pun dilaporkan telah mencabut izin tiga rumah sakit swasta di wilayah Mandalay tengah Myanmar. Rumah sakit Palace, City, dan Kant Kaw telah diberitahu untuk berhenti menerima pasien karena mereka menggunakan staf yang tergabung dalam gerakan pembangkangan sipil.

Penjarahan

Di Myanmar, pasukan junta tidak hanya meneror desa dan melakukan tindak kekejaman, karena mereka juga menjarah dan menghancurkan situs bersejarah dan artefak budaya, kata penduduk desa.

Sejak tentara membakar puluhan rumah dan gedung gereja di Thantlang, di wilayah Chin utara, pada akhir 2021 dan awal 2022, mereka pun telah menjarah rumah-rumah untuk mencuri perhiasan, kata Yaw Maung, dari kantor administrasi sipil di Mindat yang terkait dengan oposisi anti-junta.

Dilaporkan pula bahwa secara nasional lebih dari 132 bangunan keagamaan telah dihancurkan oleh pembakaran dan tembakan, dan yang lainnya telah dijarah dan dijadikan proyek konstruksi oleh rezim.

Penjarahan dan perusakan tampaknya merupakan bagian dari upaya militer untuk mematahkan semangat penduduk setempat, meneror daerah dengan kekuatan perlawanan yang kuat, dan menghancurkan budaya etnis. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top