Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Produktivitas Pertanian - Produksi Jagung Pipil Kering Berkadar Air 15% Capai 24,95 Juta Ton

Pasokan Jagung Pakan Ternak Aman

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah terus memacu produksi sehingga produksi jagung pada 2021 meningkat dan tiap daerah mampu menghasilkan jagung secara mandiri.

JAKARTA - Pemerintah menjamin ketersediaan jagung untuk kebutuhan pakan ternak. Kementerian Pertanian (Kementan) selaku penanggung jawab sektor pertanian akan terus menggenjot produksi sehingga pasokannya aman.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengatakan beberapa sentra produksi jagung saat ini sudah bisa mencapai target produktivitas 8-9 ton per hektare (ha). Peningkatan produktivitas dapat menjamin tercukupinya kebutuhan jagung.

"Kementan di bawah komando Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memiliki Program Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan Korporasi (ProPaktani) untuk peningkatan produksi dan ekspor agar sektor pertanian makin kuat sebagai penopang perekonomian nasional," ucap Suwandi, di Jakarta, Selasa (5/1).

Berdasarkan laporan prognosa penghitungan Pusat Data dan Sistem Informasi (Pusdatin) Kementan, luas tanam jagung nasional Oktober 2019 - September 2020 mencapai 5,5 juta hektare (ha). Luas panen jagung nasional pada 2020 mencapai 5,16 juta ha.

"Jadi, prognosa produksi jagung nasional dengan kadar air 15 persen pada Januari hingga Desember 2020 cukup memuaskan mencapai 24,95 juta ton pipil kering," terang Suwandi.

Karena itu, upaya pemerintah menggenjot produksi jagung memberikan hasil maksimal untuk mencukupi kebutuhan nasional. Berdasarkan data Pusdatin Kementan, ada 10 provinsi sebagai produsen jagung tertinggi dengan kadar air 15 persen pada 2020.

Peringkat pertama hingga ketiga nasional pada 2020 tidak bergeser dibandingkan peringkat pada tahun sebelumnya. Pertama, Provinsi Jawa Timur, dengan luas panen 1,19 juta ha menghasilkan 5,37 juta ton jagung. Kedua, Provinsi Jawa Tengah dengan luas panen 614,3 ribu ha menghasilkan 3,18 juta ton jagung. Ketiga, Provinsi Lampung dengan luas panen 474,9 ribu ha menghasilkan 2,83 juta ton jagung.

Keempat, Provinsi Sumatera Utara dengan luas panen 350,6 ribu ha menghasilkan 1,83 juta ton. Kelima, Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas panen 377,7 ribu menghasilkan 1,82 juta ton jagung. Keenam, Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas panen 283 ribu ha menghasilkan 1,66 juta ton jagung.

Ketujuh, Provinsi Jawa Barat dengan luas panen 206,7 ribu ha menghasilkan 1,34 juta ton jagung. Kedelapan, Provinsi Sulawesi Utara dengan luas panen 235,5 ribu ha menghasilkan 0,92 juta ton jagung. Kesembilan, Provinsi Gorontalo dengan luas panen 212,5 ribu ha menghasilkan 0,91 juta ton jagung. Terakhir kesepuluh, Provinsi Sumatera Selatan dengan luas panen 137 ribu ha menghasilkan jagung mencapai 0,80 juta ton.

"Kita terus pacu produksi lagi sehingga 2021 produksi jagung meningkat dan tiap daerah mampu menghasilkan jagung secara mandiri. Kementan telah memiliki banyak varietas yang potensinya 11 ton perhektar," tegas Suwandi.

Dia menambahkan Kementan kini bermitra dengan empat industri makanan minuman untuk memproduksi jagung rendah alfatoksin.

Genjot Produksi

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Kementan berkomitmen meningkatkan produksi melalui peningkatan luas tanam jagung. Langkah tersebut diharapkan dapat menaikkan pendapatan petani jagung serta diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

ers/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top