Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gagasan

Paskah, Kebangkitan Karakter

Foto : Koran Jakarta/ Ones
A   A   A   Pengaturan Font

"Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil," (Mark 1:15). Maka secara bertahap, setiap individu mengevaluasi diri dan menyadari sebagai ciptaan yang sudah jatuh dalam dosa untuk kemudian bertobat. Hidup ini tidak hanya untuk memuaskan keinginan diri atau mencapai sasaran-sasaran pribadi, namun ada misi Tuhan yang ditanamkan ke dalam diri untuk menjadi manusia yang penuh kasih dan memiliki hubungan vertikal dan horizontal sesuai dengan sabda Tuhan.

Yesus telah terlebih dahulu memberikan Diri untuk menebus. Paskah adalah peristiwa penebusan. Allah mengutus Putra-Nya untuk mengambil manusia dari "gadai." Yesus menjadi tebusan bagi manusia yang tergadai dalam dosa. Jadi, Paskah tak lain merupakan pengambilalihan manusia oleh Allah melalui Putra dari tangan "pegadaian" yaitu kegelapan akibat dosa. Manusia diambil atau ditebus dari gadai oleh kematian Yesus.

Jadi lunas sudah 'utang' Allah kepada kegelapan karena melaui Putra-Nya, Allah mengalahkan maut. Dengan penebusan ini manusia beroleh kehidupan kekal. Sebab maut tak mampu menahan Putra Sulung untuk bangkit dari kematian. Ia telah mengalahkan maut. Dengan kebangkitan maut telah dihancurkan. Paskah adalah peristiwa pembenaran seluruh karya Putra oleh Bapa. Seluruh hidup Putra dibenarkan Bapa dalam peristiwa kebangkitan.

Sebab hanya karena kebenaran manusia beroleh kehidupan kekal. Juruselamat telah menunjukkan jalan keselamatan. Masalahnya, manusia bersama dunia memilih jalan sendiri, menjauh dari Firdaus. Manusia menentukan sendiri hidupnya, tak mau dituntun ke jalan yang terang. Itulah tragedi yang paling mengerikan karena manusia menolak karya keselamatan dan memilih berangkulan dengan dunia. Manusia lebih menghamba pada dunia: uang, kekuasaan, dan kenikmatan sesaat.

Tak heran bila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan operasi tangkap tangan. Para koruptor adalah potret penolak keselamatan yang ditawarkan Allah. Mereka memilih jalan sendiri dengan korupsi, kolusi, dan penumpukan kekayaan menjadi-jadi. Manusia memuja politik kotor, culas, dan licik. Semua dijalankan untuk meraih kekayaan, kekuasaan, dan gengsi.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top